TEMPO.CO, Jakarta - Kualifikasi Piala Dunia 2018 akan segera berakhir. Dari zona Amerika Selatan, baru Brasil yang memastikan langkah ke putaran final di Rusia tahun depan. Artinya, dari 4 tiket otomatis yang tersedia, 3 diantaranya masih diperebutkan. Begitu juga dengan satu tiket ke babak play-off.
Dua tim yang masih berpeluang memperebutkan 3 tiket ke putaran final itu adalah Argentina dan Peru yang akan saling baku hantam pada laga di Stadion La Bombonera, Buenos Aires, Jumat besok. Kedua tim sama-sama telah mengantongi 24 angka dari 16 laga. Hanya saja Peru unggul dalam produktivitas gol ketimbang tim Tango sehingga membuat mereka berhak duduk di posisi keempat klasemen sementara.
Menilik rekor pertemuan, Argentina memang unggul jauh atas Peru. Mereka tercatat telah memenangkan 33 laga dan hanya kalah 7 kali. Terakhir kali mereka kalah adalah satu dekade lalu di ajang Copa Amerika.
Yang lebih menggembirakan bagi Lionel Messi cs adalah rekor mereka di kandang. Argentina selalu menang dalam 10 laga terakhir di kandang sendiri. Peru terakhir kali menumbangkan Argentina di kandang adalah pada ajang Copa Amerika 1963 lalu.
Argentina juga cukup diuntungkan karena tim tamu tak memiliki rekor tandang yang baik. Dari 8 laga, mereka hanya mampu 3 kali menang dan 1 kali bermain imbang, 4 laga lainnya berakhir dengan kekalahan.
Masalahnya, penampilan Argentina pun tak stabil. Dalam 8 laga kandang, tim Tanggo hanya mampu 4 kali meraih kemenangan dan 2 kali menelan kekalahan. Hal itu lah yang sempat membuat Argentina akhirnya memecat Pelatih Edgardo Bauza dan menunjuk Jorge Sampaoli.
Apes bagi Argentina, pergantian itu tak membuat performa mereka menanjak. Pada 2 laga perdananya, Sampaoli juga gagal meraih kemenangan setelah ditahan imbang Uruguay dan Venezuela.
Dari sisi materi pemain, Sampaoli sebenarnya tak perlu pusing memilih siapa yang akan dimainkan. Argentina memiliki stok pemain berlimpah hampir di semua lini. Lionel Messi, Paulo Dybala, Gonzalo Higuain hingga Mauro Icardi semua siap diturunkan dan tak membuat Sampaoli kehabisan pilihan karena Sergio Aguero cedera.
Di lini tengah, Angel di Maria, Javier Pastore, Ever Banega, hingga pemain senior Gago juga siap bermain. Yang menjadi masalah adalah di lini belakang. Duet Nicolas Otamendi dan Javier Mascherano tampaknya kurang klop sehingga gawang Argentina telah kebobolan 15 gol dalam 16 laga.
Menemukan keseimbangan tim tampaknya menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan oleh Sampaolu. Pasalnya, dengan 2 laga tersisa Argentina harus memenangkan 6 angka jika tak mau absen dari ajang Piala Dunia 2018. Pada laga terakhir 10 Oktober mendatang Argentina akan menghadapi Ekuador.
FIFA| ESPNFC