TEMPO.CO, Jakarta - Lionel Messi berhasil membawa Argentina lolos ke Piala Dunia 2018 setelah menumbangkan Ekuador 3-1 dalam laga terakhir kualifikasi, Rabu pagi tadi, 11 Oktober 2017. Messi mencetak hat-trick dalam laga itu.
Kemenangan tersebut membuat Messi kembali dielu-elukan suporter Argentina. Sebelumnya, dia sempat mendapat kritik tajam karena Tim Tango terancam gagal lolos ke putaran final yang akan digelar di Rusia.
Melihat perjalanan Argentina pada kualifikasi kali ini, Messi memang memiliki peran sangat penting. Terseok-seoknya Argentina tak lepas dari absennya Messi pada beberapa laga.
Messi tercatat absen dalam delapan dari 18 laga kualifikasi Argentina. Saat Messi tak bermain, Argentina hanya mampu meraih satu kemenangan dan menderita tiga kekalahan, sedangkan empat laga lain berakhir imbang.
Bandingkan dengan saat Messi bermain. Argentina berhasil meraih enam kemenangan, satu kekalahan, dan tiga kali imbang.
Secara produktivitas gol, Messi juga menjadi yang tersubur di antara deretan megabintang Tim Tango. Dia tercatat telah mencetak tujuh gol dari sepuluh laga. Jumlah itu hampir setengah dari 19 gol yang diciptakan Argentina pada 18 laga kualifikasi Piala Dunia 2018.
Paulo Dybala dan Sergio Aguero bahkan tak menyumbangkan sebiji gol pun dalam delapan kali keikutsertaannya di kualifikasi Piala Dunia 2018. Penyerang Argentina lainnya, Gonzalo Higuain, hanya menyumbangkan satu gol dari sembilan laga.
Melihat data tersebut, tak heran Messi disebut sebagai pemain kunci tim nasional Argentina saat ini. Namun memberikan semua beban di pundak Messi bukanlah sesuatu yang bijak.
Hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi Jorge Sampaoli jika ingin timnya sukses di pergelaran Piala Dunia 2018 di Rusia. Sampaoli harus mencari cara agar anggota tim lainnya bisa ikut memiliki andil besar dalam permainan.
Sampaoli tampaknya harus belajar banyak dari pelatih timnas Brasil, Tite. Meskipun memiliki Neymar yang menjadi tokoh sentral permainan, timnas Brasil tak bergantung sepenuhnya kepada pemain Paris Saint-Germain itu. Gabriel Jesus, Gabriel Barbosa, Coutinho, dan Paulinho bisa menjadi pemecah kebuntuan di saat Neymar dijaga ketat lawan.
Jika Sampaoli tidak berhasil memecahkan pekerjaan rumah itu, permainan Argentina akan sangat mudah terbaca. Tim lawan cukup mematikan pergerakan Messi maka Argentina pun akan kesulitan membobol gawang mereka.
Kecenderungan ke arah sana sudah mulai terlihat dalam beberapa laga terakhir kualifikasi Piala Dunia 2018. Peru, Venezuela, dan Uruguay berhasil menerapkan taktik seperti itu dan memaksa Argentina harus puas meraih hasil imbang. Satu hal yang harus diperhatikan Sampaoli adalah timnas Argentina, bukan timnas Lionel Messi.
Video Messi: