TEMPO.CO, Jakarta - Barcelona berada di ambang pintu keluar dari Liga Spanyol. Hal itu bisa terjadi jika Catalunya benar-benar merdeka terpisah dari Spanyol.
Presiden La Liga, Javier Tebas, sempat mengatakan beberapa hari yang lalu bahwa Liga Spanyol akan tetap berjalan baik tanpa Barcelona atau klub Catalan lainnya. Namun, Presiden LFP itu tak menyebut dampak serius yang akan terjadi dalam perekonomian di liga jika tanpa klub terkaya kedua di dunia itu (Forbes menilai Barca memiliki kekayaan 3,25 milliar euro atau sekitar Rp 51,9 triliun) dan tanpa El Clasico, pertandingan domestik terbesar di dunia.
Di Spanyol, sepak bola memiliki dampak yang luar biasa sebesar 0,69 persen pada perekonomian Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Sports Business Institute, pendapatan Real Madrid dan Barcelona pada 2016 mencapai lebih dari 0,11 persen PDB Spanyol. Artinya, kedua klub itu menyumbangkan 1,11 euro setiap 1.000 euro yang dihasilkan oleh perekonomian negara tersebut.
Deloitte, dalam Annual Review of Football Finance akhir-akhir ini, membandingkan lima liga terbesar di Eropa dalam hal pendapatan. Spanyol berada di peringkat ketiga yang berada di level 2,437 milliar euro (Rp 38,9 triliun), yang setengah pendapatannya berasal dari Barca dan Madrid.
Bahkan, Barca menutup musim 2016-17 dengan pendapatan senilai 708 juta euro (Rp 11,3 triliun) sebelum mendapat keuntungan dari penjualan Neymar. Artinya, Barcelona meraup hampir sepertiga dari total pendapatan klub-klub Liga Spanyol. Konsekuensi logisnya, maka Spanyol akan kehilanga pendapatan pajak yang sangat besar dari Barcelona dan Liga Spanyol akan kehilangan nilai tawar dalam penjualan hak siarnya.
Sulit membayangkan jika Liga Spanyol kehilangan pertandingan yang mewah seperti El Clasico mengingat pendapatan yang dihasilkan dalam penjualan tiket dan hak siar sangat besar bahkan pertandingan tersebut.
Bagaimanapun, dua pertandingan El Clasico Barca dan Madrid yang dimainkan tiap musim memiliki jumlah penonton yang luar biasa yang meraup keuntungan dalam hak siar dan sponsor untuk La Liga yang dibagi rata semua klub.
Pertandingan persahabatan yang dimainkan di Miami Agustus lalu saja disaksikan lebih dari 200 juta penonton. Angka ini yang menjamin pendapatan hak siar televisi bagi kedua tim.
Javier Tebas dianggap tidak suka Barcelona mendukung referendum kemerdekaan Catalan dan hal itu membuat ia mendapat kecaman dari publik. Namun, ia lupa menambahkan bahwa jika Barcelona keluar dari Liga Spanyol, kompetisi juga akan mengalami keruntuhan yang sangat besar.
SPORT ENGLISH | RAMADHAN L.Q.