TEMPO.CO, Jakarta - Prestasi mentereng di level klub tak bisa menjadi jaminan seorang pemain dengan mudah mengantarkan negaranya lolos ke putaran final Piala Dunia 2018. Rupanya, skill individu tak bisa menjadi faktor penentu sebuah negara bisa mentas di turnamen empat tahunan tersebut.
Kekompakan, kesetaraan kualitas pemain, fokus, kerja keras, hingga konsistensi tim menjadi kunci sukses lolos babak kualifikasi Piala Dunia. Wajar saja, babak kualifikasi memang memakan waktu lama, bahkan bisa berjalan sampai satu tahun memanfaatkan libur jeda internasional di kompetisi liga.
Kualifikasi Piala Dunia 2018 di Rusia pun terasa sangat menyedihkan bagi sejumlah pemain bintang, seperti Gareth Bale, Arjen Robben, Alexis Sanchez, hingga Arturo Vidal. Mereka gagal meloloskan negaranya ke Rusia tahun depan. Walhasil, mereka harus rela hanya menjadi penonton Piala Dunia 2018.
Menarik jika berandai-andai pemain bintang lintas negara itu disatukan menjadi satu tim dan diizinkan bermain di Rusia. Bisa jadi tim ini akan mendadak jadi unggulan teratas untuk mengangkat trofi Piala Dunia. Meski mustahil, layak untuk disimak tim beranggotakan pemain bintang yang gagal mentas ini.
Formasi 4-2-3-1
• KIPER
Jan Oblak (Slovenia)
Kiper Atletico, Jan Oblak (kiri), berselebrasi di dekat kiper Bayer Leverkusen, Bernd Leno, dalam pertandingan 16 besar Liga Champions di Vicente Calderon, Madrid, 17 Maret 2015. Atletico sempat menyamakan hasil agregat dengan skor 1-0, dan menang dengan penalti 3-2. REUTERS/Sergio Perez
Slovenia hanya berada di posisi keempat Grup F zona Eropa. Padahal, di level klub, pemain berumur 24 tahun ini menjadi pilihan utama Atletico Madrid.
• BEK
Antonio Valencia (Ekuador)
Pemain Manchester United (MU), Antonio Valencia berselebrasi usai mencetak gol ketiganya dalam pertandingan Liga Primer Inggris melawan Middlesbrough di The Riverside Stadium, 19 Maret 2017. MU menang 3-1. Reuters/Anthony Devlin Livepic
Bek kiri andalan Manchester United ini terkenal disiplin di lini belakang dan mampu membantu serangan. Sayangnya, Ekuador terbenam di posisi delapan zona Amerika Selatan.
Gary Medel (Cile)
Kematangan bek tengah milik Besiktas ini sudah tak diragukan lagi. Pemain berusia 30 tahun ini pernah membela Inter Milan dan Sevilla.
Virgil Van Dijk (Belanda)
Virgil Van Dijk. REUTERS
Pemain berumur 26 tahun milik Southampton ini akan cocok dengan Medel. Bukan tanpa alasan bila Liverpool mengejar Van Dijk tanpa lelah musim ini.
David Alaba (Austria)
Alaba menjadi pilihan utama Bayern Muenchen dalam beberapa tahun terakhir. Sayangnya, Austria hanya mampu berada di peringkat keempat Grup D yang dikuasai Serbia.
• GELANDANG TENGAH
Naby Keita (Guinea)
Guinea jelas kalah bersaing di fase grup melawan Tunisia, Libia, dan Republik Kongo. Tapi, yang pasti, kualitas Keita tak perlu diragukan lagi di lapangan tengah.
Arturo Vidal (Cile)
Gelandang asal Cile, Arturo Vidal saat diperkenalkan Bayern Munchen di Stadion Allianz Arena, Munich, 28 Juli 2015. Vidal berharap dapat meraih treble winners bersama klub barunya, yang nyaris didapatnya bersama Juventus pada musim lalu. REUTERS/Michaela Rehle
Pemain 30 tahun ini bakal jadi gelandang kunci tim impian. Gelandang Bayern Muenchen ini jadi salah satu kekuatan pokok Cile. Sayang, Cile gugur dalam laga akhir setelah dikalahkan Brasil 3-0.
• GELANDANG SERANG
Gareth Bale (Wales)
Pemain Wales, Gareth Bale meluapkan kegembiraannya setelah mencetak gol ke gawang Slovakia, dalam pertandingan grup B Piala Eropa di Stadion Nouveau, Bordeaux, Prancis, 11 Juni 2016. AP/Hassan Ammar
Cedera otot membuat Bale absen membela Wales dalam dua laga akhir Grup D zona Eropa. Hasilnya, Wales kalah oleh Irlandia.
Alexis Sanchez (Cile)
Pemain Arsenal, Alexis Sanchez Arsenal merayakan gol keduanya dalam pertandingan Liga Inggris melawan Sunderland di Stadion Emirates, 16 Mei 2017. Arsenal menang 2-0. Reuters/Stefan Wermuth
Permainan ngotot Sanchez bakal jadi motor serangan tim impian. Tak salah jika Manchester City dan Paris Saint-Germain berkeras membajak Sanchez dari Arsenal.
Arjen Robben (Belanda)
Meski veteran—berumur 33 tahun—Robben tetaplah pemain sayap kanan yang tajam.
• PENYERANG
Pierre-Emerick Aubameyang (Gabon)
Pemain Dortmund asal Gabon, Pierre-Emerick Aubameyang merayakan golnya ke gawang SV Darmstadt dalam pertandingan Bundesliga Jerman di Dortmund, 27 September 2015. AP/Martin Meissner
Gabon memang dipandang sebelah mata di sepak bola Afrika. Tapi Aubameyang tetap punya sinar terang di Borussia Dortmund.
• Cadangan:
Jasper Cillessen (Belanda)
Daley Blind (Belanda)
Miralem Pjanic (Bosnia-Herzegovina)
Marek Hamsik (Slovakia)
Henrikh Mkhtariyan (Armenia)
Riyad Mahrez (Aljazair)
Edin Dzeko (Bosnia-Herzegovina).
FOOTBALL