TEMPO.CO, Jakarta - Bos Manchester City, Pep Guardiola, menilai timnya tak akan dapat menyamai rekor Arsenal pada musim 2003-2004 yang menjadi klub tak pernah kalah sepanjang musim dalam perebutan gelar juara Liga Inggris. Meskipun City kini terus meraih hasil positif, dia menilai akan ada saat dimana timnya terjatuh.
"Finis tak terkalahkan adalah tidak mungkin terjadi karena kami menghadapi banyak pertandingan dan banyak kompetisi yang begitu menuntut. Juara dengan catatan semacam itu terdengar konyol," kata dia kepada media massa Inggris.
"Bakal ada momen ketika kami jatuh. Pada momen itu saya penasaran dan saya akan menguji diri saya sendiri sebagai manajer bersama dengan para pemain dan melihat bagaimana kami akan bereaksi."
Manchester City kini memuncaki klasemen Liga Inggris dengan berselisih lima poin dari pesaing terdekatnya, Manchester City. Akhir pekan lalu gol ke-177 Sergio Aguero mengantarkan The Citizens menang 3-0 atas Burnley di Stadion Etihad.
Tim asuhan Guardiola menjadi satu-satunya tim liga utama yang belum pernah kalah dengan rekor 8 kali menang dan 1 kali imbang. Mereka juga memiliki rekor 11 kemenangan beruntun di semua kompetisi. Banyak pihak pun menilai City bakal menjadi tim yang mengulangi rekor Arsenal pada musim 2003-2004. Saat itu The Gunners memenangi gelar Liga Inggris dengan rekor 26 kali menang dan 12 kali seri.
Meskipun banyak pihak beranggapan demikian, Guardiola memilih untuk merendah. Menurut dia, kemenangan-kemenangan itu hanya membuktikan satu hal, Manchester City memang layak menang.
"Saya tahu orang-orang menyukai banyak statistik dan membandingkan satu sama lain dengan gelar-gelar, dan saya senang menang 11 kali berturut-turut karena kami telah menunjukkan bahwa kami bisa memenangi banyak pertandingan secara berturut-turut. Tapi ya cuma itu."
Manchester City akan dapat memperpanjang rekor kemenangannya itu pada Selasa dini hari nanti. Mereka akan menghadapi Wolverhampton Wanderers di ajang Piala Carabao.
ANTARA