Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Naturalisasi Spasojevic dan Mimpi untuk Timnas Indonesia

Reporter

Editor

Nurdin Saleh

image-gnews
Ilija Spasojevic. instgaram.com
Ilija Spasojevic. instgaram.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wajah Ilija Spasojevic berseri-seri saat memasuki ruang konferensi pers, sehari menjelang laga Bhayangkara FC melawan Persela Lamongan dalam lanjutan Liga 1 Indonesia di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Kamis lalu. Penyebabnya, striker berumur 30 tahun itu baru saja resmi menjadi warga negara Indonesia.

Sejak hijrah ke Indonesia pada 2010, Spaso—begitu sapaan akrabnya—mulai mencintai Indonesia. ”Seluruh aspek hidup saya ada hubungannya dengan Indonesia,” kata dia. Dua tahun sejak menjejakkan kaki di Indonesia, Spaso menikahi seorang wanita Bugis. Kala itu, Spaso membela PSM Makassar. Dari hubungan itu, ia dikaruniai dua orang anak yang juga lahir di Indonesia.

PSM Makassar menjadi klub profesional yang paling lama dia bela, yakni terhitung sejak 2011 hingga 2013. Penampilannya yang tajam mengantarkan dia menjadi ujung tombak klub berjulukan Juku Eja itu. Setelah itu, Spaso berlanglang buana di beberapa klub elite nasional, dari Persib Bandung hingga saat ini, Bhayangkara FC. Enam tahun bermain di Liga Indonesia, Spaso akhirnya resmi menjadi warga negara Indonesia.

Naturalisasi pria asal Montenegro itu tak berlangsung mulus. Menurut sang manajer, Gabriel Budi Liminto, pengajuan naturalisasi sudah lama dilakukan. “Spaso sudah lama ingin dinaturalisasi. Dia sudah mengumpulkan dan melengkapi dokumen sejak saat-saat awal pernikahan dengan istrinya,” kata Budi. Berdasarkan catatan Tempo, ada 16 pemain sejak 2010 yang mendapat naturalisasi, termasuk Spaso.

Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, Ratu Tisha Dhestria, mengatakan Spaso dan PSSI mengajukan sendiri proses naturalisasi. Mereka pula yang mengurus langsung ke Direktorat Jenderal Imigrasi di Kementerian Hukum dan HAM.

”Peran PSSI adalah memberikan rekomendasi dan keterangan bahwa Spaso benar pemain yang telah bermain di Indonesia dan berprofesi sebagai pemain sepak bola. Keterangan itu diperlukan sebagai dokumen pendukung mereka mengajukan proses naturalisasi,” kata Tisha.

Tisha menambahkan, rekomendasi tersebut diperlukan sejak maraknya pemain asing yang dinaturalisasi dalam beberapa tahun belakangan. Salah seorang pemain asing yang melakukan naturalisasi adalah Cristian Gonzalez, asal Uruguay, pada 2010. Ia tercatat sebagai pemain awal yang dinaturalisasi.

Gelombang naturalisasi pemain meledak pada periode 2011-2012. Setidaknya hampir 10 pemain asing dan keturunan Indonesia yang dinaturalisasi. Saat itu, mereka digadang-gadang akan dibawa dalam skuad tim nasional Indonesia untuk menghadapi SEA Games 2011 dan turnamen Asosiasi Federasi Sepak Bola Asia Tenggara atau Piala AFF 2012.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun tak semua pemain yang dinaturalisasi mampu membuktikan kualitasnya saat berada di timnas. Kebanyakan justru menurun performanya setelah masuk timnas. Jumlah penampilan mereka pun tergolong sedikit. Pelatih cenderung ogah memainkan atau memanggil para pemain naturalisasi lantaran penampilannya yang angin-anginan.

Tak semua, memang. Di antara pemain yang penampilannya cukup konsisten di timnas adalah Irfan Bachdim dan Stefano Lilipaly. Keduanya dinaturalisasi pada 2011. Cristian Gonzalez juga salah satu produk hasil naturalisasi yang cukup sukses bertahan di skuad Garuda. Tapi faktor usia membuatnya tak lagi dipanggil pelatih Indonesia saat ini, Luis Milla.

Asisten pelatih timnas Indonesia, Bima Sakti, mengatakan menjadi pemain naturalisasi bukan jaminan mendapatkan posisi utama di timnas saat ini. Tapi, khusus Spasojevic, yang berposisi sebagai striker, Bima menilai keberadaan dia dapat membuat persaingan di posisi itu semakin variatif.

“Sebenarnya kita punya pemain yang enggak kalah juga. Ada Lerby (Eliandri) yang saat ini sedang on fire. Selain itu, Boas (Salossa) masih bisa diandalkan. Tapi, dengan adanya Spaso, kami menyambut positif juga. Saya pikir Luis Milla akan melihat juga bagaimana kemampuan dia,” kata Bima.

Bima menambahkan, Milla tak mau tahu soal status pemain naturalisasi atau bukan. Pelatih asal Spanyol itu cenderung mencari pemain yang mampu menunjukkan kemampuan dan intelegensi yang bagus di lapangan. Selain itu, Milla menyukai pemain yang bisa menerapkan dan mengerti instruksinya.

Mengenai Spasojevic, Bima yakin Milla sudah punya banyak informasi perihal permainannya. "Coach juga sudah beberapa kali melihat Bhayangkara bermain. Jadi, saya rasa sudah dikantongilah poin-poin yang bagus dari Spaso,” kata Bima, bekas gelandang timnas Indonesia itu.

ADI WARSONO 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Piala Asia U-23: Hadapi Korea Selatan, Shin Tae-yong Nilai Timnas Indonesia U-23 Lebih Diuntungkan

2 jam lalu

Shin Tae-yong memimpin latihan Timnas U-23 Indonesia di Dubai pada Selasa, 2 April 2024. PSSI
Piala Asia U-23: Hadapi Korea Selatan, Shin Tae-yong Nilai Timnas Indonesia U-23 Lebih Diuntungkan

Shin Tae-yong mengungkapkan ada dua faktor Timnas Indonesia U-23 lebih diuntungkan ketimbang Korea Selatan jelang perempat final Piala Asia U-23 2024.


Duel Indonesia vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U-23 2024, Apa Misi Shin Tae-yong?

6 jam lalu

Pelatih timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong. Kredit: Tim Media PSSI
Duel Indonesia vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U-23 2024, Apa Misi Shin Tae-yong?

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong, tidak mengusung misi khusus menghadapi Korea Selatan, pada perempat final Piala Asia U-23 2024.


5 Pemain Korea Selatan yang Bisa Rusak Pertahanan Timnas Indonesia U-23 di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

7 jam lalu

Para pemain Korea Selatan berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Jepang di Piala Asia U-23 2024. Twitter @afcasiancup.
5 Pemain Korea Selatan yang Bisa Rusak Pertahanan Timnas Indonesia U-23 di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Simak lima pemain Korea Selatan yang harus diwaspadai timnas Indonesia U-23 di perempat final Piala Asia U-23 2024.


Belum Pernah Dapat Trofi Sejak Latih Timnas Indonesia pada 2020, Apa Prestasi STY?

7 jam lalu

Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong memimpin latihan perdana Timnas Indonesia setibanya di Hanoi, Vietnam pada Sabtu malam, 23 Maret 2024. PSSI
Belum Pernah Dapat Trofi Sejak Latih Timnas Indonesia pada 2020, Apa Prestasi STY?

Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong, yang akrab disapa STY pernah dua kali membawa Skuad Garuda ke final Piala AFF 2020 dan 2022.


Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan: Shin Tae-yong Janji Persiapkan Tim dengan Baik

19 jam lalu

Pelatih timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong. Kredit: Tim Media PSSI
Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan: Shin Tae-yong Janji Persiapkan Tim dengan Baik

Shin Tae-yong akan mempersiapkan rencana untuk pertandingan timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23 2024.


Rizky Ridho Belum Puas Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-23 2024

19 jam lalu

Pemain timnas Indonesia Rizky Ridho (tengah), Rafael Struick dan Witan Sulaeman. REUTERS/Ibraheem Al Omari
Rizky Ridho Belum Puas Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Rizky Ridho dan para pemain timnas U-23 Indonesia akan berjuang keras mengalahkan Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23 2024.


Nathan Tjoe-A-On Hengkang dari Timnas U-23, Simak Profil Klubnya SC Heerenveen

21 jam lalu

Pesepak bola Timnas Indonesia Nathan Noel (14) berusaha melewati pemain belakang saat menghadapi Timnas Vietnam di laga Kualifikasi piala dunia 2026 di SUGBK, Senayan, Jakarta. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Nathan Tjoe-A-On Hengkang dari Timnas U-23, Simak Profil Klubnya SC Heerenveen

Nathan Tjoe-A-On meninggalkan timnas U-23 Indonesia usai lolos ke perempat final Piala Asia. Ia kembali ke klubnya, SC Heerenveen di Belanda


Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan: Absennya Nathan Tjoe-A-On Buat Kekuatan Skuad Garuda Pincang?

23 jam lalu

Pemain Timnas Indonesia Nathan Tjoe-A-On. Instagram
Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan: Absennya Nathan Tjoe-A-On Buat Kekuatan Skuad Garuda Pincang?

Tampil sebagai gelandang selama fase grup Piala Asia U-23 2024, Nathan Tjoe-A-On berperan penting membawa timnas U-23 Indonesia lolos perempat final.


3 Pemain Korea Selatan yang Wajib Diwaspadai Timnas U-23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

1 hari lalu

Para pemain Korea Selatan berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Jepang di Piala Asia U-23 2024. Twitter @afcasiancup.
3 Pemain Korea Selatan yang Wajib Diwaspadai Timnas U-23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Korea Selatan menjadi tim pertama yang mampu menyapu bersih semua laga fase grup Piala Asia U-23 2024 tanpa kebobolan.


Head to Head Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan: Rapor Merah Pasukan Garuda

1 hari lalu

Pesepak bola Timnas Indonesia U-23 Marselino Ferdinan (kanan) berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Timnas Yordania U-23 melalui pinalti pada Kualifikasi Grup A Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Minggu, 21 April 2024. Indonesia menang 4-1. ANTARA/HO-PSSI
Head to Head Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan: Rapor Merah Pasukan Garuda

Laga timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23 2024 akan digelar pada Jumat, dinihari WIB, 26 April.