TEMPO.CO, Gianyar - Ilija Spasojevic resmi dinaturalisasi menjadi warga negara Indonesia beberapa. Penyerang Bhayangkara FC itu berpotensi untuk memperkuat tim nasional Indonesia.
Menurut mantan pemain timnas Indonesia era 90-an, Widodo Cahyono Putro, kehadiran Spasojevic, bila memperkuat skuad Garuda, sebaiknya diimbangi dengan potensi pemain lokal.
"Sembari berjalan saya kira bibit (lokal) itu harus tetap ada," katanya di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, Sabtu, 28 Oktober 2017.
Menurut Widodo setelah melewati masa kejayaan penyerang timnas Bambang Pamungkas, Lerby Eliandry dianggap salah satu pemain lini depan berbakat.
"Lerby juga masih naik turun. Saya kira itu wajar-wajar saja," ujarnya. "Kalau pun (Spasojevjic) untuk timnas kita, harus lihat siapa yang menangani, cocok tidak dengan permainan (timnas) kita."
Saat masih aktif sebagai pemain sepak bola Widodo adalah satu penyerang terbaik yang pernah dimiliki timnas Indonesia. Gol spektakuler ke gawang Kuwait yang ia cetak saat ajang Piala Asia 1996 sangat berkesan bagi pencinta sepak bola Indonesia. Pada masa itu belum muncul tren pemain naturalisasi.
Bagi Widodo harus sangat selektif bila timnas menggunakan pemain naturalisasi. "Posisi apa saja yang diperlukan (untuk pemain) naturalisasi, tetapi harus pilih-pilih juga, attitude bagus dan bisa dimanfaatkan," tutur pelatih Bali United itu.
Adapun rekan Spasojevic ketika masih bergabung di Persib, Muhammad Taufiq mengatakan ia penyerang yang berkarakter pekerja keras.
"Pemain bagus punya kualitas, bermain di Bhayangkara FC, produktivitas (Spasojevic) bagus. Saya lihat dia (Spasojevic) tidak ada perubahan waktu bermain di Persib bersama saya, semakin ke sini ya bagus," kata Taufiq yang belum lama ini dipanggil Luis Milla untuk memperkuat timnas.
Soal Spasojevic yang berpotensi bergabung dengan skuad Garuda, bagi Taufiq yang terpenting bisa memberikan prestasi terbaik. "Ambil positif saja, saya mendukung," ujarnya.