TEMPO.CO, Jakarta - Jersey baru Timnas Spanyol menuai kontroversi. Sejumlah suporter bahkan mengkampanyekan aksi boikot lewat twitter.
Jersey baru Spanyol itu baru diluncurkan Adidas pekan ini, berbarengan dengan rilis kaus Argentina, Jerman, Kolombia, dan Jepang. Kaus baru ini langsung diprotes karena dinilai memiliki kemiripan dengan bendera Republik 1930-an.
Jersey itu memiliki warna dominan merah yang dielngkapi pola kuning dan biru. Namun, warna birunya sekilas mirip warna ungu, sehingga dianggap sama dengan bendera Republik yang digunakan sejak 1931-39. Bendera itu hingga kini masih digunakan oleh kelompok kiri yang menentang sistem Monarki Spanyol.
La Roja
— adidas soccer (@adidassoccer) November 6, 2017
Introducing the @SeFutbol 2018 @FIFAWorldCup Home jersey.
Exclusively available now: https://t.co/0iKYxPUpPm#HereToCreate pic.twitter.com/GmJIjJoUCp
Awalnya, kemiripan itu hanya dibahas di twitter sebagai hal yang dianggap lucu. Tapi, kemudian muncul komentar dari dua pemimpin partai kelompok kiri. Ketua partai Podemos, Pablo Iglesias, bercuit “Sudah lama tim nasional Spanyol tak memakai jersey seindah itu." Sedangkan pemimpin Izquierda Unida, Alberto Garzón, menyatakan sangat menyukai jersey itu. Sejak itulah gelombang negatif, termasuk ajakan boikot, deras mengemuka.
Adidas menyatakan tidak ada kaitan politik dalam pembuatan jersey itu. Disainnya pun sudah disepakati dengan Federasi Sepak Bola Spanyol sejak lama. "Desain ini mewakili unsur keberanian dan kegarangan tim nasional, dengan grafis berlian berwarna merah, kuning, dan biru yang mewakili kualitas terbaik tim ini: Kecepatan, energi, dan gaya permainannya yang terkenal," demikian pernyataan mereka.
Jersey Timnas Spanyol ini menyerupai yang dipakai di Piala Dunia 1994, dengan pola samping yang mencampur tiga warna. Warna utamanya tetap merah, dengan dikombinasikan celana pendek berwarna biru dan kaus kaki hitam.
AP | MARCA