TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Kroasia akan menjamu Yunani di laga play-off Piala Dunia 2018 zona Eropa di Stadion Maksimir, Zagreb, Jumat dinihari nanti. Pertandingan akan berlangsung mulai pukul 02.45 dan disiarkan RCTI.
Tampil di hadapan publik sendiri, fokus Kroasia hanya satu: menang dengan skor besar. Namun tekad tersebut tentu tak akan mudah diwujudkan. Sebab, lawan mereka adalah Yunani, salah satu tim dengan pertahanan gerendel yang sulit ditembus. Uniknya, mereka juga mampu mempraktikkan pola serangan balik memanfaatkan kegagalan gempuran lawan.
Banyak yang mencibir cara bermain seperti itu. Namun Yunani sudah membuktikan cara itulah yang paling tepat untuk mengalahkan dominasi tim-tim kuat hingga mereka mengangkat trofi Piala Eropa 2004.
"Jadi, memenangi pertandingan leg pertama akan membuat perjalanan kami selanjutnya lebih mudah," kata pemain sayap Ivan Perisic. Pemain 28 tahun asal klub Wolfsburg itu sadar betul ihwal pertahanan berlapis Yunani. Terlebih ketika bermain tandang, Yunani akan semakin merapatkan pertahanannya.
Meski begitu, Perisic tetap optimistis sekuat apa pun pertahanan Yunani pasti bisa ditembus. Menurut dia, dalam kondisi seperti ini, skuad Kroasia harus tetap tenang dan punya mental kuat.
"Kami pernah mengalami kondisi seperti ini saat melawan Ukraina di laga terakhir penyisihan Grup I. Pelatih memberi kami ide dan strategi baru hingga kami bisa menang 2-0," kata Perisic.
Perisic semakin optimistis ketika mendapat kabar bahwa penyerang andalan Kroasia, Mario Mandzukic, dalam kondisi prima. Sebelumnya, muncul kabar pemain 31 tahun yang membela klub Juventus itu mengalami masalah pada otot pahanya.
Pelatih tim nasional Yunani, Michael Skibbe, mengatakan skuadnya siap tempur dalam duel hidup-mati demi lolos ke Piala Dunia 2018. Seperti yang sudah diprediksi, Skibbe bakal menurunkan pola bertahan andalan Yunani.
"Kroasia adalah tim yang sangat tajam dan tampil menyerang sepanjang laga. Tapi perlu diingat, kami tim yang bertahan dengan baik. Menarik untuk dilihat apa yang akan terjadi nanti," kata Skibbe.
Pelatih 52 tahun berkebangsaan Jerman itu menyebutkan, bermain di kandang lawan di putaran pertama memberikan keuntungan bagi Yunani. Menurut Skibbe, rencananya Yunani akan memanfaatkan laga tandang dengan meredam seluruh serangan Kroasia.
Jika Yunani mampu setidaknya menahan imbang 0-0 Kroasia di Zagreb, tim berjulukan The Pirate Ship itu berani bermain lebih terbuka di kandang sendiri, Senin pekan depan.
Namun Skibbe sedikit mengeluh ihwal keputusan Asosiasi Federasi Sepak Bola Dunia atau FIFA menambah hukuman larangan bertanding kepada bek Yunani, Kostas Manolas. Walhasil, Manolas harus absen melawan Kroasia di Zagreb.
Manolas dituding melakukan kecurangan dengan mengakali sanksi larangan bertanding saat Yunani melawan Siprus dalam penyisihan grup. Ia sengaja ingin mendapatkan kartu kuning agar absen di laga pemungkas. Jika sudah begitu, pemain 26 tahun milik AS Roma itu dipastikan tampil dalam laga sesudahnya di play-off melawan Kroasia.
"Sepertinya FIFA sengaja memperberat langkah kami. Tapi kami tak boleh menyerah, kami akan hadapi masalah ini," kata Skibbe.
ESPNFC