TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan Stadion St Petersburg di Rusia, yang akan menjadi salah satu tempat perhelatan Piala Dunia 2018, tercemar kasus korupsi. Pengadilan Negeri St Petersburg sedang mengadili mantan Gubernur Marat Oganesyan.
Marat diduga mengatur pemenangan tender layar televisi stadion itu senilai US$ 850 ribu atau sekitar Rp 11,48 miliar. Dia diduga mengatur agar tender itu dimenangi kontraktor tertentu.
Penyidik yang menangani kasus itu menyatakan Marat mengakui keterlibatannya itu.
"Dia mengakui kesalahannya, memberikan sejumlah bukti terkait dengan kejahatan lain, dan mengambil langkah untuk memperbaiki kerusakan yang telah dia sebabkan," ujar komite investigasi kasus itu dalam pernyataan tertulis.
Pembangunan Stadion St Petersburg memang sempat mengalami masalah. Stadion itu sempat mengalami keterlambatan pembangunan sebelum akhirnya rampung pada awal tahun ini. Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev menyebutkan proyek pembangunan Stadion St Petersburg itu memalukan.
Tak hanya pada tahap pembangunannya, stadion berkapasitas penonton 69 ribu orang itu juga dikabarkan mengalami sejumlah masalah hingga saat ini. Sejumlah atap stadion dikabarkan telah mengalami kebocoran dan rumput stadion pun harus beberapa kali diperbaiki.
Selain Stadion St Petersburg, pembangunan stadion untuk Piala Dunia 2018 lain juga disebut mengalami masalah. Salah satunya stadion di Kota Samara, yang hingga saat ini belum rampung. Perusahaan kontraktor PSO Kazan yang mengerjakan proyek itu mengaku memiliki masalah dengan sejumlah subkontraktor.
ESPNFC