TEMPO.CO, Gianyar - Pemilik Bali United Pieter Tanuri menyatakan pencapaian timnya yang finis di urutan kedua Liga 1 adalah di luar dugaan. Ia menilai hal itu tak lepas dari polesan pelatih Widodo Cahyono Putro, sehingga manajemen tertarik memperpanjang kontrak untuk 3 tahun lagi.
"Saya melihat Widodo merangkul semua pemain. Tidak merasa ada (pemain) yang anak tiri," kata Pieter di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu, 12 November 2017.
Pieter mengakui bahwa saat menentukan pelatih untuk kompetisi resmi Liga 1, Widodo bukanlah pilihan yang utama. Saat Indra Sjafri meninggalkan Bali United untuk melatih tim nasional U-19, Hans Peter Schaller sempat menangani skuad asal Pulau Dewata itu. Baru dua pertandingan di Liga 1, Schaller dipecat karena Bali United mengalami dua kekalahan beruntun, sehingga berada di papan bawah klasemen sementara.
Walhasil Pieter bertemu Widodo yang saat itu sudah tidak melatih Sriwijaya FC.
Saat bergabung Bali United pada Mei, Widodo terikat kontrak sampai Desember tahun ini. "Target kami dengan Widodo, jangan sampai degradasi. Ada di nomor (peringkat) ke-2 sudah sangat bersyukur," ujarnya.
Menurut Widodo kepercayaan untuk melanjutkan kontrak di Bali United akan ia maksimalkan. "Kami harus lebih lagi dalam meningkatkan kinerja bukan hanya permainan atau lapangan, tapi keseluruhan," katanya.
Widodo C Putro berharap untuk mengarungi laga di tingkat Asia tambahan pemain yang diincar bisa sesuai dengan kebutuhan tim Bali United untuk selanjutnya. "Untuk level Asia, saya harapkan dari 25 (pemain), semua inti," ujarnya.