TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mempertemukan pihak Madura United dengan Bhayangkara FC, setelah konflik beberapa waktu lalu. Pertemuan ini digelar di kantor pusat PSSI, di Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 13 November 2017.
Konflik ini bermula saat Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan hukuman berupa Mitra Kukar kalah WO 3-0 dari Bhayangkara FC di tengah persaingan juara. Manajer Madura, Haruna Soemitro, kemudian melontarkan pernyataan di media yang menyelamati Bhayangkara sebagai juara Liga Dagelan.
"Inilah inisiatif PSSI untuk mengundang mereka berdua. Kehadiran beliau berdua, rasa-rasanya menyimpulkan yang lalu (konflik) sudah ditutup, dan kita menyongsong hari esok," kata Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono seusai pertemuan itu.
Dalam pertemuan itu, Madura United diwakili langsung oleh Haruna Soemitro. Sedangkan Bhayangkara FC diwakili oleh Manajer mereka, Ajun Komisaris Besar Sumardji. Haruna mengatakan ucapannya saat itu merupakan bentuk emosi akibat terbawa oleh suasana kompetisi yang ketat.
"Saya secara pribadi sudah memberikan klarifikasi. Itulah dinamika kompetisi dengan tekanan yang kuat. Seperti yang sampaikan, kompetisi tahun ini dengan tekanan luar biasa, atmosfer luar biasa," kata Haruna.
Kompetisi Liga 1 Indonesia musim ini memang tergolong ketat. Penentuan gelar juara baru bisa dipastikan di laga ke-33 atau hanya menyisakan satu pertandingan. Haruna mengatakan sedih timnya gagal memenuhi target finis di tiga besar.
Meski begitu, ia akhirnya mengucapkan selamat kepada Bhayangkara yang berhasil meraih gelar juara dan meminta maaf atas ucapannya tempo hari. "Apabila ada ketersinggungan saya mohon maaf. Kita tatap ke depan kompetisi di depan mata," kata dia.
Pihak Bhayangkara FC sendiri mengaku sudah tak ambil pusing dengan konflik itu. Sumardji mengatakan memaklumi adanya ucapan yang membuat suasana memanas, termasuk dari Madura United.
"Apa yang sudah terjadi dinamika kompetisi memang sangat luar biasa. Itu adalah dinamika dan itu semua sudah berlalu, alhamdulillah Bhayangkara juara," kata Sumardji.