TEMPO.CO, Bandung - Asisten Pelatih PSPS Riau, Marwal Iskandar, mengatakan menyusutnya konsentrasi pemain PSPS di akhir laga menjadi penyebab kekalahan anak asuhnya dari Persebaya Surabaya dalam laga kedua grup Y Liga 2 di stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Sabtu, 18 November 2017.
"Kita kehilangan konsentrasi pada akhir babak kedua, sehingga kebobolan. Banyak peluang tapi tidak ada gol, jadi masalahnya di finishing. Mungkin itu yang akan kita evaluasi sebelum kita menghadapi PSIS Semarang di pertandingan terakhir," ujar dia.
Namun, Marwal enggan menyalahkan anak asuhnya. Menurut dia, tentu pelatih lah yang bertanggung jawab atas kekalahan yang diderita skuad berjulukan Askar Bertuah itu.
"Saya sebagai pelatih saya salah dan saya bertanggung jawab bukan pemain. Karena saya tahu kondisi pemain, apapun yang terjadi hari ini saya yang salah," ujar dia.
Menurut Marwal, anak asuhnya memang bermain sangat bagus dalam pertandingan itu. Urusan peluang pun, Zumafo dan kawan-kawan memang cukup banyak didapatkan PSPS. Namun, tak satupun bernas menjadi gol.
"Tadi ada beberapa peluang yang harus jadi gol tapi pemain mengambil keputusan seperti itu, saya sudah bilang ke kapten apa yang salah dari dalam pertandingan hari ini akan saya rubah untuk pertandingan selanjutnya," katanya.
Setelah satu tiket semifinal direbut Persebaya, peluang PSPS untuk lolos masih terbuka. Namun, tentu beban Herman Zumafo dan kawan-kawan cukup berat. Kini Askar Bertuah mampu mengoleksi 3 poin saja dari dua laga yang sudah dilaluinya. Laga hidup mati akan dilalui PSPS saat berhadapan dengan PSIS Semarang, pada Selasa, 21 November 2017.