TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pemain AC Milan, Manchester City dan timnas Brasil, Robinho, divonis bersalah atas tuduhan turut serta dalam pemerkosaan perempuan muda Albania secara beramai-ramai pada tahun 2013. Pengadilan di Kota Milan menjatuhi hukuman 9 tahun penjara kepada Robinho.
Laman The Guardian mewartakan pengadilan di Milan menyebutkan bahwa Robinho dan lima warga Brasil lain terbukti telah memperkosa perempuan berusia 22 tahun yang identitasnya dirahasiakan. Mereka memperkosa si gadis setelah mencekokinya dengan minuman beralkohol di sebuah diskotik.
Kejahatan itu terjadi saat Robinho masih bermain untuk AC Milan. Dia memperkuat klub kota mode itu selama lima musim sejak tahun 2010 hingga 2015. Robinho yang sekarang bermain bersama Atlético Mineiro di Liga Brasil tak pernah menghadiri persidangan. Dia selalu diwakili oleh pengacaranya tersebut.
"Kami ingin mengklarifikasi bahwa dia telah membela diri dari tuduhan tersebut, dengan menegaskan bahwa dia tidak berpartisipasi dalam episode tersebut," kata sebuah pernyataan yang diposting di akun Instagram milik Robinho.
"Semua tindakan hukum sedang dilakukan."
Selain hukuman penjara, Robinho cs juga diperintahkan untuk membayar 60 ribu euro atau sekitar Rp960 juta kepada korban sebagai kompensasi atas penderitaannya.
Robinho berhak mengajukan banding dan aparat hukum Italia hanya akan melakukan ekstradisi setelah proses hukum ini memiliki kekuatan hukum tetap.
Namun, Brasil tidak mengizinkan ekstradisi warganya sendiri, yang berarti dia akan mengambil risiko penangkapan dan deportasi hanya jika dia dihentikan di negara ketiga.
Robinho telah memenangkan 100 pertandingan untuk Brasil, mencetak 28 gol. Ia memulai karirnya di Santos, di mana ia membintangi sebuah tim yang memenangkan liga pada tahun 2002 dan 2004.
Penampilannya membuatnya pindah ke Real Madrid pada tahun 2005 namun ia tinggal hanya tiga tahun sebelum pindah ke City dengan nilai transfer £32,5 juta.
Dia sempat dipinjamkan Manchester City kepada Santos sebelum kemudian pindah ke AC Milan pada 2010. Pada 2015 dia pun hengkang ke Liga Cina dan kemudian kembali ke Brasil pada tahun lalu.
ANTARA