TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Joko Driyono mengatakan posisi Bima Sakti sebagai pelatih timnas U-19 hanya sementara. Status Bima yang baru mengantongi lisensi B AFC menjadi masalahnya.
PSSI concern bahwa standardisasi technical person di timnas itu harus dijaga, termasuk masalah kualifikasi. Untuk hal itu, coach Bima ini belum qualified, karena sertifikatnya (masih B AFC). Karena itu, posisinya disebut temporary," ucap Joko saat dikonfirmasi Tempo, Jumat, 24 November 2017.
Meski begitu, Joko menuturkan kemungkinan Bima untuk melanjutkan kiprah kepelatihannya di timnas U-19 masih ada. Pasalnya, Bima berencana mengambil lisensi A kepelatihan tingkat AFC.
PSSI menargetkan keputusan akhir terkait dengan kepastian pelatih timnas U-19 ditentukan pada Januari-Maret 2018. Joko berujar, proses mendapatkan lisensi A AFC tidak secepat sebelumnya. Saat ini, prosesnya bisa dibagi ke dalam dua modul yang diambil secara terpisah. Tiap modul bisa saja diambil dalam bulan yang berbeda.
"Lihat saja nanti, apakah dia (Bima) akan didefinitifkan setelah coaching license dia terpenuhi," ucap Joko.
Joko mengatakan, selain menunggu Bima selesai mendapatkan lisensinya, PSSI bergerak mencari pelatih yang dinilai cocok menangani timnas U-19. "Sekarang sudah dilakukan (pencarian pelatih). Target kami secepatnya. Tapi, pada periode Januari-Maret ini, decision harus diambil PSSI," ujarnya.
Nama Bima dimasukkan sebagai pelatih sementara timnas Indonesia U-19 yang segera kosong. Pasalnya, pelatih sebelumnya, Indra Sjafri, dipastikan tidak diperpanjang kontraknya dan akan selesai bertugas pada pertengahan Desember 2017. Indra ditunjuk untuk posisi baru di PSSI di bidang football development.
Bima Sakti sebelumnya menjabat asisten pelatih timnas Indonesia Luis Milla. Ia belum pernah melatih sebuah tim langsung. Sebelum bergabung di kepelatihan timnas, Bima menjadi pemain sekaligus asisten pelatih di Persiba Balikpapan pada 2015.