TEMPO.CO, Bandung - Martapura FC gagal meraih tiket promosi ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia dalam 3 musim beruntun setelah pada laga perebutan juara ketiga Liga 2 ditekuk PSIS Semarang dengan skor 6-4. Pelatih Martapura FC, Frans Sinatra Huwae, menyatakan bahwa mereka hanya kurang beruntung.
Frans tetap memuji perjuangan anak asuhnya meskipun kalah dalam pertandingan krusial yang memperebutkan tiket terakhir untuk promosi ke Liga 1 musim depan itu. Martapura sempat 3 kali unggul sebelum akhirnya ditekuk PSIS Semarang pada babak tambahan.
"Kami tetap bersyukur hadir di semi final dan anak-anak sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi mungkin belum saatnya saja kami lolos ke Liga 1," ujar Frans kepada wartawan seusai pertandingan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Selasa 28 November 2017.
Frans enggan mengatakan kalau anak asuhnya bermain di bawah performa terbaiknya. Peluang untuk bisa lolos ke Liga 1 memang besar bagi Martapura, namun memang faktor keberuntungan belum memihak Rifan Nahumarury cs untuk menjajal Liga 1.
"Yang pasti bahwa keberuntungan belum di pihak kami. Ramai tadi, kami kalah terus unggul dan dibalas lagi, tapi ini jadi pembelajaran buat kami untuk kedepan. Mudah-mudahan di lain waktu kami bisa ke Liga 1," katanya.
Namun, Frans menilai anak asuhnya memang minim pengalaman karena bermaterikan banyak pemain muda dan kelemahan Martapura FC mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Laskar Mahesa Jenar.
"Kelemahan kami mampu dimanfaatkan lawan. Apalagi 3 pemain belakang kami tidak bisa main dan di sebelah kiri memang ada problem. PSIS tahu itu dan memanfaatkan kelemahan kita dengan baik," ucapnya.
AMINUDDIN A.S.