TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Louis van Gaal tampak masih memendam rasa sakit hati atas pemecatan yang dilakukan Manchester United (MU) terhadap dirinya dua musim lalu. Pria asal Belanda itu menyayangkan cara Kepala Eksekutif MU, Ed Woodward saat mendepak dirinya dari Stadion Old Trafford.
Van Gaal mengatakan bahwa dirinya tak pernah diajak berbicara soal pemutusan kontrak oleh MU itu sebelumnya meskipun media massa Inggris telah memberitakannya secara luas. Woodward, menurut dia, tak pernah berbicara kepadanya meskipun dia selalu membuka diri untuk membicarakan segala hal.
"Dia tak pernah berdiskusi dengan saya soal apa pun dan anda sebenarnya selalu bisa berbicara soal berbagai hal dengan saya," katanya.
Eks pelatih Barcelona, Ajax Amsterdam dan Bayern Munchen itu mengatakan bahwa dirinya sebenarnya bisa memahami jika MU akhirnya memutuskan untuk memecatnya. Namun yang dia sayangkan adalah karena dia tak diajak berbicara soal itu hingga hari terakhir dia di klub.
"Dengan semua pengalaman saya, saya tahu ada hukum tak tertulis dalam sepak bola. Klub harus mempersiapkan masa depan mereka," ujarnya.
"Saya bisa memahami itu (jika MU memecatnya) dan mereka seharusnya mendekati saya. Ed bisa berbicara dengan saya tetapi dia tidak melakukannya."
Van Gaal dipecat MU pada akhir musim 2015-2016. Tragisnya, pemecatan itu dilakukan MU hanya dua hari setelah dia membawa Wayne Rooney cs menjuarai Piala FA. Pada awal musim 2016-2017 MU pun mengangkat Jose Mourinho untuk menggantikan Van Gaal.
Sepanjang menangani MU, Van Gaal memang kerap mendapatkan banyak kritikan dari media Inggris. Permainan MU di bawah asuhannya dinilai membosankan. Namun dia mampu menelurkan pemain muda seperti Marcus Rashford di era kepemimpinannya.
SKY SPORTS
