TEMPO.CO, Jakarta - Kiper AC Milan, Gianluigi Donnarumma, sempat menangis sebelum AC Milan menghadapi Verona pada babak 16 besar Coppa Italia di San Siro, Kamis dinihari, 14 Desember 2017, WIB. Ia menjadi sasaran teror dan pelecehan suporter garis keras klub itu.
Aksi ultras Milan itu tak lepas dari munculnya laporan bahwa agen Donnarumma, Mino Raiola, akan berusaha membatalkan perpanjangan kontrak dengan klub Italia itu. Namun Direktur AC Milan Massimiliano Mirabelli mengatakan Donnarumma harus “mengemis” lebih dulu jika ia ingin meninggalkan AC Milan.
Mirabelli juga mengklaim bahwa Raiola sedang mencoba untuk “merusak” klub tersebut. "Posisi kami jelas, kami tidak perlu menjual siapa pun," kata Mirabelli kepada wartawan. "Jika seorang pemain memang ingin pergi, dia harus memberi tahu kami lebih dulu.”
Mirabelli menduga ada yang menyetir Donnarumma. "Gigio (panggilan Donnarumma) adalah anak yang luar biasa. Saya berbicara dengannya beberapa menit yang lalu dan dia tidak pernah mengatakan ingin pergi. Mungkin ada pria yang ingin mengatur sesuatu, tapi kami akan memperhatikan kepentingan Milan di setiap arena,” ujarnya.
Mirabelli juga menuturkan Donnarumma saat ini terikat kontrak bersama AC Milan hingga 2021. Ia juga mengungkapkan kecintaan Donnarumma terhadap tim yang bermarkas di San Siro tersebut. "Saya tidak punya rencana untuk bertemu dengan Raiola. Anak laki-laki itu memiliki kontrak sampai 2021. Jadi saya tidak punya apa-apa untuk dikatakan kepada Raiola,” kata Mirabelli.
"Jika dia ingin pergi, dia harus memohon kepada kami. Tapi saya telah berbicara dengannya dan dia tidak pernah memintanya, dia mencintai Milan. Kami akan melindungi Gigio dan Milan dari beberapa pria yang sedang berusaha merusak klub kami.”
Dalam pertandingan menghadapi Verona, Donnarumma tampil bagus. Ia memastikan AC Milan tak kebobolan dan akhirnya bisa melaju ke final berkat kemenangan 3-0 yang dipastikan oleh gol Suso, Alessio Romagnoli, dan Patrick Cutrone.
SOCCERWAY | NAWIR ARSYAD AKBAR