TEMPO.CO, Jakarta - Liga Inggris merupakan salah satu kompetisi yang paling sengit di dunia. Tidak hanya tim yang berlomba ingin menjadi yang terbaik, namun pelatih juga selalu berusaha menjadi yang terbaik.
Dalam kondisi itu, menurut pelatih Chelsea, Antonio Conte, persahabatan antara pelatih tak mungkin terjadi. Ia mengatakan hal itu sulit dilakukan karena saat pertandingan mereka akan menjadi lawan.
"Jujur saja, tidak sekarang, tidak. Sebelumnya, saya memiliki hubungan yang sangat baik dengan Claudio Ranieri dan setelah penghargaan untuk pelatih terbaik dan pemain terbaik di FIFA, kami pergi untuk makan malam bersama istri kami,’ ujar Conte yang dilansir dari The Telegraph.
Pelatih asal Italia itu melanjutkan, “Tapi saya pikir sangat sulit untuk berbicara tentang 'persahabatan' dengan pelatih lain karena saat itu mereka menjadi lawan. Anda dapat memiliki rasa hormat, untuk pekerjaan, tapi untuk berbicara tentang persahabatan itu sulit.”
Meski sulit untuk menjalin persahabatan dengan pelatih lain, namun masih ada contoh persahabatan yang sampai saat ini masih terjalin, seperti dicatat The Telegraph. Berikut empat di antaranya:
1. Jurgen Klopp dan David Wagner
Jurgen Klopp dan David Wagner. (Sky Sports)
Klopp dan Wagner sama-sama berasal dari Jerman. Klopp kini menangani Liverpool, sedangkan Wagner melatih Huddersfield Town. Keduanya sudah menjalin persahabatan sejak tahun 1991. Bahkan pada pernikahannya tahun 2004, Klopp meminta Wagner sebagai pendamping pria. Hubungan Klopp dan Wagner adalah contoh persahabatan yang melampaui ikatan sepakbola.
Selain itu, pelatih Liverpool tersebut mengaku ‘menangis seperti bayi’ saat tahu Wagner memastikan timnya promosi ke Liga Inggris. “Saya berada di Prancis Selatan di rumah teman dan kami menontonnya di televisi," kata Klopp, yang memutuskan untuk tidak menonton final play-off di Wembley karena takut menjadi gangguan.
"Dia bertanya apakah saya ingin datang, tapi saya merasa sedikit kasihan padanya karena saya benar-benar berpikir dia besar dan cukup kuat, dan apa yang telah dia capai sejauh ini cukup besar, jadi tidak ada yang harus menyebutkan bahwa dia adalah pria terbaik dari Klopp,” kata Klopp. "Saya gugup seperti di neraka dan setelah itu, Ulla (istri Klopp) mengiriminya sebuah video tentang saya menangis seperti bayi saat itu terjadi."
2. Jose Mourinho dan Aitor Karanka
Jose Mourinho dan Aitor Karanka. (dailymirror.co.uk)
Seperti yang diketahui, Mourinho dan Karanka menjalin hubungan baik selama tiga musim di Real Madrid. Kala itu, Mourinho jadi pelatih dan karanka asistennya. Jalinan persahabatan mereka nerlanjut ke Liga Inggris. Saat Karankan dipecat sebagai pelatih Middlesbrough pada Maret 2017,Mourinho mengkritik keputusan petinggi klub Middlesbrough.
Mourinho memberikan kritik tersebut saat Manchester United mengalahkan Middlesbrough dengan skor 3-1, beberapa hari setelah pemecatan Karanka.
“Aitor, dia datang ke sini, delapan ribu atau 10 ribu orang di stadion, hampir pergi ke League One, kemudian tetap di divisi ini. Saat ke final play-off, dia bisa meninggalkan klub, namun dia memutuskan untuk tinggal, dan mendapat promosi,” ujar Mourinho.
"Dia kehilangan kesempatan untuk pergi ke klub yang lebih besar. Saya ulangi: Saya tahu apa yang saya katakan, dan pada akhirnya dia kehilangan pekerjaannya. Tapi dia tetap tinggal, dia tetap untuk para penggemar, dia tetap untuk pemiliknya, dia tetap untuk para pemain.”
3. Pep Guardiola dan Ronald Koeman
Josep Guardiola dan Ronald Koeman. (sport.es)
Mereka berdua merupakan mantan anak asuh dari Johan Cruyff. Guardiola dan Koeman merupakan contoh pelatih yang menikmati persahabatan mereka di luar lapangan.
Saat masih berseragam Barcelona bersama, Guardiola dan Koeman merupakan teman sekamar. Gurdiola mengungkapkan bahwa pria Belanda tersebut merupakan orang yang murah hati. Pelatih Manchester City tersebut juga mengungkapkan bahwa dirinya belajar banyak darinya.
“Saya lebih muda jadi saya menghormatinya. Dia bukan hanya teman kamar, kami menghabiskan banyak waktu bersama dan dia sangat murah hati. Tapi di luar itu, saya belajar banyak dari melihatnya,” ujar Guardiola.
Koeman yang saat ini menganggur setelah dipecat dari Everton mengungkapkan bahwa mereka masih sering bertemu untuk membicarakan taktik dan mengenang masa lalu.
“Saat kita makan malam bersama, kita berbicara tentang cerita bagus dari zaman kita bersama di Barcelona. Dinamikanya berbeda, sekarang mungkin dia adalah manajer terbaik," kata Koeman.
“Kami memiliki persahabatan yang sangat kuat, sekarang sedikit lebih mudah karena dia tinggal di Manchester dan saya tinggal di dekat Manchester, jadi terkadang kami punya waktu untuk makan malam dan membicarakan sepak bola dan kehidupan. Kami telah menghabiskan banyak waktu bersama, berbicara sepak bola.”
4. Jose Mourinho dan Marco Silva
Jose Mourinho dan Marco Silva. (footballwhispers.com)
Marco Silva, asal Portugal yang kini menangani Watford, merupakan pelatih yang disebut-sebut sebagain Jose Mourinho selanjutnya. Hal inilah yang membuat Mourinho menaruh perhatian besar pada rekan senegaranya tersebut.
“Jadwal adalah kesempatan bagus bagi saya untuk menghabiskan sedikit waktu bersamanya. Hubungan kami sangat baik,” ujar Mourinho.“Kita adalah teman. OK, hidup kita sekarang berarti kita tidak sering bertemu, tapi dia orang yang sangat baik dan kita bertukar pesan."
Saat Mourinho sudah menjabat sebagai pelatih di FC Porto, Silva mengungkapkan bahwa mentornya tersebut memberi saran untuk bekerja di Liga Inggris. Silva juga mengungkapkan bahwa orang yang terbaik diajak bicara yaitu Mourinho.
“Ketika saya ingin tahu sesuatu tentang Liga Inggris saat berada di Portugal atau saat berada di Yunani, orang terbaik yang harus diajak bicara adalah Jose," kata Silva. "Dia mengatakan kepada saya apa yang diharapkan, hal baik tentang kompetisi, Liga Inggris, dan pertandingan. Ok kehidupan kita memungkinkan tidak sering bertemu berkali-kali, tapi dia orang yang sangat baik dan besok dia adalah lawan saya."
THE TELEGRAPH | NAWIR ARSYAD AKBAR