TEMPO.CO, Palembang - Klub Sriwijaya FC belum mendapat jaminan bila dua pemain asingnya bakal mendapat kewarganegaraan Indonesia. Saat ini proses naturalisasi Sriwijaya Alberto "Beto"Goncalves dan Esteban Vizcarra masih berada di kantor kementerian hukum dan HAM.
Rahmad Darmawan, pelatih Sriwijaya FC, berharap proses naturalisasi keduanya dapat berjalan mulus sebelum bursa transfer pemain ditutup, karena berpengaruh terhadap penentuan kuota pemain asing. "Kami segera menyiapkan alternatif lain jika gagal (naturalisasi) hal ini terjadi," katanya, Sabtu, 16 Desember 2017.
Ia dan manajemen telah memiliki plan B bila proses naturalisasi itu mengalami hambatan. Saat ini Sriwijaya telah memiliki beberapa pemain asing, seperti Hu Yuun Koo dari Korea Selatan, yakni Manuchehr Jalilov yang merupakan pemain timnas Tajikistan, Makan Kanote dan Mohammadou Ndiaye keduanya berasal dari Mali.
Bila Beto dan Esteban tetap berkewarganegaraan asing maka Sriwijaya akan memiliki kelebihan pemain asing sebagaimana disyaratkan oleh operator liga 1.
Sementara itu, Faisal Mursyid, Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri, selaku operator Sriwijaya FC, optimistis kedua pemainnya itu segera menjadi WNI. Segala kelengkapan administrasi telah mereka lampirkan ke pihak Kementerian Hukum dan HAM. "Prosesnya masih berlangsung akan tetapi kami punya keyakinan kuat," katanya.