TEMPO.CO, Jakarta - Para pemain Real Madrid menjalani liburan Natal dan tahun baru dengan membawa kekecewaan setelah dipermalukan Barcelona 0-3 dalam El Clasico akhir pekan lalu.
Kekelahan itu membuat klub itu hampir pasti gagal mempertahankan gelar juara Liga Spanyol. Kini mereka hanya berada di posisi keempat klasemen, tertinggal 14 poin dari Barcelona yang memuncaki klasemen.
Lalu, kenapa Real Madrid yang begitu perkasa di musim lalu kini kalah telak di El Clasico? Menurut media Spanyol, AS, ada lima faktor yang bisa menjelaskan hal itu.
1. Kesalahan taktik Zidane
Manajer Real Madrid Zinedine Zidane dinilai melakukan kekeliruan taktik di laga ini. Ia memilih mengedepankan taktik untuk membendung Lionel Messi, ketimbang menampilkan pola yang jadi identitas mereka sendiri. Ia memilih menurunkan Mateo Kovacic sebagai starter ketimbang mengandalkan Isco. Madrid memang lebih menguasai bola di babak pertama, namun nyaris tak berkutik di arena penalti lawan.
2. Kolaps di babak kedua
Tampil Real Madrid yang sangat menekan di babak pertama, berubah ke pola serangan balik di babak kedua. Itu perubahan taktik yang aneh. Ketika diberi kesempatan melakukan penguasaan bola lebih banyak, Barcelona pun tampil sebagai Barcelona yang kerap ditakuti banyak lawan.
3. Kurang daya dobrak di depan
Real Madrid musim lalu adalah tim yang menawan di bawah arahan Zidane. Mereka mencetak gol di setiap pertandingan dan kompetisi juga menciptakan rekor mencetak gol baru dalam pertandingan berturut-turut. Tapi, musim ini, untuk keempat kalinya di La Liga mereka gagal mencetak gol. Cristiano Ronaldo mencoba segala cara, tapi satu tembakan terarahnya dimentahkan Ter Stegen. Karim Benzema juga tak banyak berperan dan hanya punya satu tembakan terarah, yang membentur gawang. Benzema sejauh ini baru menyumbang dua gol dan Ronaldo empat gol di La Liga, membuat Real Madrid benar-benar tak punya andalan gol di lini depannya.
4. Keylor Navas Bagus, tapi...
Kiper Real Madrid, Keylor Navas, kebobolan tiga gol. Tapi, ia juga melakukan penyelamatan penting dari tembakan Paulinho dan Messi. Ia dinilai jadi korban lini belakang Real Madrid yang tak solid. Mereka sudah kebobolan 14 gol dalam 17 pertandingan musim ini. Padahal pada saat sama Barcelona baru kebobolan tujuh kali dan Atlético delapan kali.
5. Messi jadi pembeda
Pertarungan Lionel Messi dan Ronaldo di laga itu jelas pemenangnya. Messi memberi satu assist dan satu gol dari titik penalti. Messi pun memastikan diri mengakhiri tahun 2017 dengan koleksi gol lebih banyak dari rivalnya itu. Ia mengumpulkan 54 gol dari 64 laga, sedangkan Ronaldo hanya mencetak 53 gol. Di La Liga musim ini, Messi juga sudah menyumbang 15 gol buat Barcelona, sedangkan Ronaldo baru mencetak empat gol buat Real Madrid.
MARCA | AS