TEMPO, Jakarta - Pemain baru Bali United, Ilija Spasojevic, masih menyandang status pemain asing dalam perhelatan sepak bola kancah Asia. "Saya belum satu tahun menjadi warga negara Indonesia (WNI). Ada aturan harus satu tahun menjadi WNI baru bisa dianggap pemain lokal di AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia)," kata Spasojevic di Kuta, Rabu, 3 Januari 2018.
Spasojevic resmi dinaturalisasi pada pengujung Oktober 2017. Berdasarkan aturan AFC pasal 33, kewarganegaraan seorang pemain akan diakui AFC apabila telah berlaku satu tahun saat fase grup kompetisi antarklub Asia dimulai. Aturan tersebut memastikan Spasojevic berstatus pemain asing dalam Liga Champions Asia dan Piala AFC.
Spasojevic mengatakan hal tersebut tidak mengurangi semangatnya membela skuad berjulukan Serdadu Tridatu itu. "Saya lebih peduli dianggap di sini (Bali United) sebagai pemain Indonesia. Kalau di AFC terserah, kami harus ikuti aturan, manajemen (juga) sudah tahu itu, jadi tidak membuat kaget," tuturnya.
Untuk menembus fase grup Liga Champions Asia, Bali United akan meladeni laga play-off menghadapi Tampines Rovers, klub sepak bola dari Singapura, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Selasa, 16 Januari 2018.
Spasojevic optimistis Bali United bisa tampil lebih baik dibanding Tampines Rovers. "Kami bermain di depan suporter kami. Mohon maaf, Liga Indonesia di atas Liga Singapura," ujarnya.
Dalam perhelatan kompetisi Asia, setiap klub diperkenankan menggunakan empat pemain asing. Bali United saat ini memiliki empat pemain asing, yaitu Nick van der Velden, Kevin Brands, Demerson Bruno Costa, dan Ahn Byung-keon.
Pelatih Bali United, Widodo Cahyono Putro, berusaha memaksimalkan jatah pemain asing yang ada. "Kami sudah siapkan," katanya. Widodo enggan menjelaskan detail satu pemain yang terpaksa tidak bisa ditampilkan.
"Nanti kita lihat. Siapa yang kondisinya bagus, ya, kami (tampilkan)," ucapnya.
BRAM SETIAWAN