TEMPO.CO, Jakarta - Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) belum memberikan surat rekomendasi untuk pelaksanaan Piala Presiden 2018 yang akan diselenggarakan pada Selasa, 16 Januari 2018.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal BOPI, Heru Nugroho kepada Tempo pada Senin, 15 Januari 2018 pukul 17.57. "Belum. Ini masih proses verifikasi sekarang," ujar Heru.
Heru mengatakan alotnya proses verifikasi terjadi karena adanya kesalahan mendasar dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai pihak penyelenggara. Menurut Heru, dokumen yang dapat diverifikasi oleh BOPI seharusnya diajukan oleh suatu badan yang memiliki legal standing atau berkekuatan hukum.
"Saat kita tanya: ini PT LIB pertanggungjawabannya seperti apa, kata mereka cuma EO (Event Organizer)," ujar Heru.
"Ya kami bilang tidak bisa lah, yang kasih tunjuk surat rekomendasi harus orang yang bertanggung jawab memiliki legal standing (berkekuatan hukum). Nah, yang punya legal standing siapa? Kalau PSSI, berarti PSSI yang harus mengajukan surat rekomendasi. Jadinya surat itu harus diubah semua," Heru melanjutkan.
Saat ditanya tentang apakah PSSI telah mengajukan surat rekomendasi yang dimaksud, Heru menjawab bahwa pengajuan tersebut masih dalam proses. "Kita tunggu saja," ujarnya. Heru mengatakan pihak BOPI masih memberikan waktu bagi PT LIB atau PSSI untuk memperbaiki dokumen tersebut.
"Kalau hari ini bisa diajukan, ya, kita keluarin surat (rekomendasi) nya. Tapi kalau umpamanya selesainya besok, ya, besok kita keluarikan," ujar Heru. Menurut dia, apabila surat rekomendasi dari BOPI belum juga turun, seharusnya ajang Piala Presiden tidak boleh dilakukan.
Heru menambahkan BOPI akan memberikan surat rekomendasi apabila pihak penyelenggara Piala Presiden mau bekerja keras untuk mengurus hal tersebut. "Intinya mereka harus kerja keras. Jangan terus jadi ngentengin gitu, kita kan juga tidak mau dientengin."
Saat dihubungi kembali oleh Tempo pada jam 19.09, Heru mengatakan bahwa dirinya tengah mendiskusikan surat rekomendasi bagi Piala Presiden di kantornya. "Sebentar ya, ini masih dibicarakan," ujarnya.
ERLANGGA DEWANTO