TEMPO.CO, Jakarta - Gelandang muda tim nasional (timnas) Indonesia, Hargianto, mengungkapkan beberapa kendala yang dihadapinya bersama tim ketika takluk 1-4 dari Islandia dalam laga persahabatan internasional di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu, 14 Januari 2018.
Hargianto mengatakan kendala pertama dirasakannya justru ketika mereka berhasil unggul 1-0 melalui gol penyerang Ilham Udin Armayn pada menit ke-24.
"Setelah cetak gol, mungkin permainan jadi agak kendur. Kendur dalam artian mungkin ada kepanikan untuk takut kebobolan," ujar Hargianto saat ditemui di kantor Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, Jakarta, Selasa, 16 Januari 2018.
Pemain berusia 21 tahun tersebut juga mengatakan pada paruh pertama pertandingan, mereka bermain dengan tempo tinggi. "Mungkin kalau mendengar cerita dari teman-teman (di luar lapangan), ‘Wih, mainnya tempo tinggi, seperti main di Eropa’," ujarnya. Faktor tersebut, yang menurut Hargianto, bisa menjadikan mereka sempat unggul lebih dulu melalui gol Ilham Udin.
Namun, Hargianto mengakui performa mereka mulai menurun pada paruh kedua pertandingan. Terutama, ketika pertandingan sudah memasuki menit ke-70. "Kami sudah kendur," ujar pemain Bhayangkara FC tersebut.
Namun, Hargianto mengatakan bahwa kini tim nasional telah berlatih kembali untuk memperbaiki kekurangan tim. Sedangkan untuk koreksi dari pelatih Luis Milla, Hargianto mengatakan belum ada.
"Saya sendiri masih cari videonya agar bisa mempelajari pertandingan," ujarnya. Hingga kini, Hargianto mengatakan masih menerima koreksi dari orang-orang terdekatnya. "Seperti rekan tim, teman, atau keluarga," ujarnya.
Sebelumnya, mantan pelatih tim nasional, Rahmad Darmawan, mengatakan mereka telah bermain dengan baik meski kalah telak 1-4 melawan Islandia. "Babak pertama, kita bermain secara baik dan bagus. Pemain berani melakukan pressing terhadap lawan," ujar Rahmad saat dihubungi Tempo.
Teknik pressing dalam sepak bola adalah suatu cara yang dilakukan seorang pemain atau tim untuk menekan penguasaan bola dari lawan.
ERLANGGA DEWANTO