TEMPO.CO, Tenggarong - Martapura FC tetap bangga meski menelan kekalahan dari tuan rumah Mitra Kukar dalam laga penyisihan Grup B Piala Presiden 2018 di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu, 17 Januari 2018.
Asisten pelatih Martapura FC, Amir Yusuf Pohan, mengatakan timnya sudah memperagakan apa yang dilakukan selama latihan. Hanya, persiapan yang sangat minim memang membuat hasil akhir menjadi tak maksimal.
“Saya sangat senang. Apa yang sudah kami buat dalam latihan bisa terlaksana di pertandingan tadi,” ujarnya.
Amir mengatakan timnya hanya melakukan persiapan selama satu pekan untuk berlaga dalam ajang Piala Presiden 2018. Selain itu, ia tak memungkiri Martapura masih kalah kelas dengan Mitra Kukar.
Dia menilai anak asuhnya mampu memberikan perlawanan sengit sebelum Fernando Rodriguez merobek gawang timnya pada akhir babak pertama. Pada babak kedua, menurut dia, Martapura FC mulai kendor karena faktor kelelahan para pemain.
“Pada babak pertama, kami bisa maksimal. Di babak kedua, anak-anak sudah lelah. Dari segi materi, kami memang kalah dari Mitra Kukar,” katanya.
Faktor kelelahan itu membuat Martapura FC kehilangan konsentrasi. Komunikasi yang kurang juga membuat organisasi permainan tak berjalan dengan baik.
“Kurang konsentrasi dan komunikasi kurang baik. Sehingga organisasi permainan tak optimal, terutama barisan pertahanan dalam proses menjaga pemain lawan,” ucap Amir.
Senada dengan Amir, pemain Martapura FC, Qishcill Gandrum Minny, juga bangga dengan permainan timnya. Baginya, kekalahan ini tetap perlu dievaluasi agar ke depan timnya makin baik lagi.
“Selamat untuk Mitra Kukar,” kata Qischil kala mendampingi Amir dalam sesi konferensi pers seusai laga di Stadion Aji Imbut.
Dalam laga Piala Presiden 2018 selanjutnya, Martapura FC akan menghadapi Barito Putera. Laga itu akan dilaksanakan pada Senin, 22 Januari 2018, di Stadion Aji Imbut.
SAPRI MAULANA