TEMPO.CO, Jakarta - Benci dan cinta seperti tak terpisahkan dari sosok Neymar di Paris Saint-Germain (PSG). Ia terus menunjukkan ketajamannya di klub Liga Prancis itu. Namun, di saat yang sama, para suporter tak segan mencemoohnya.
Ejekan penonton itu sempat terlihat ketika PSG melumat Dijon 8-0 pada 17 Januari lalu. Munculnya di ujung laga, setelah Neymar menyumbang empat gol dan dua assist.
Penyebabnya, mantan pemain Barcelona itu dianggap egois ketika mencetak gol keempatnya, dari titik penalti. Ia berkeras mengambil penalti itu meski Edinson Cavani, yang saat itu dilanggar, memiliki kesempatan memecahkan rekor 156 gol Zlatan Ibrahimovic di PSG. Sukses menaklukkan lawan dari titik putih itu, Neymar justru disiuli dan disoraki suporter.
Pelatih Unai Emery menilai aksi penonton itu hanya reaksi sesaat. "Suporter menyukai semua pemain PSG. Mereka mencintai pemain secara individual. Mereka cerdas, saya cukup yakin mereka semua senang memiliki Neymar di sini," katanya.
Neymar tak bermain di laga berikutnya saat PSG ditekuk Lyon 1-2, pekan lalu. Pemain asal Brasil itu cedera.
"Jika Neymar bermain, saya yakin mereka semua akan mendukungnya, juga tim, semua pemain dan termasuk Neymar," kata Emery. "Ketika dia bermain, Neymar bahagia. Saat dia memiliki bola, dia bahagia. Jika dia bahagia, dia akan menampilkan permainan terbaiknya. "
Neymar sejauh ini sudah mencetak 24 gol dari 23 pertandingan musim ini. Emery yakin ketajaman pemain itu akan tetap terjaga. "Dia akan bermain untuk menikmati kemenangan tim, untuk bersama rekan satu timnya, juga untuk para suporter," ucapnya.
MARCA | SOCCERWAY
