TEMPO.CO, Jakarta - Pertandingan Real Madrid versus Paris Saint-Germain pada laga pertama babak 16 besar Liga Champions, dinihari nanti, akan jadi pertarungan menarik tiga penyerang hebat dari kedua klub.
Real Madrid, yang akan menjadi tuan rumah, punya trio Karim Benzema, Gareth Bale, dan Cristiano Ronaldo. Mereka kerap disebut Trio BBC. Adapun PSG punya trio penyerang yang baru terbentuk musim ini, terdiri dari Kylian Mbappe, Edinson Cavani, dan Neymar. Ketiganya dijuluki Trio MCN.
Baca: Top Skor Liga Champions: Harry Kane Bayangi Ronaldo
Seperti apa perbandingan performa kedua trio ini? Trio BBC pernah tampil mengesankan dan mengumpulkan 77 gol pada muism 2015/2016. Ronaldo kala itu mencetak 40 gol, Benzema memberi 23 gol, dan Bale menceploskan 14 gol.
Namun, setelah itu mereka agak melempem. Musim lalu hanya bisa mengumpulkan 47 gol. Musim ini kerja sama mereka bahkan baru menciptakan 40 gol.
Karena menurunnya ketajaman trio BBC itu pula performa Real Madrid di Liga Spanyol musim ini melorot jauh. Sebagai juara bertahan mereka kini hanya menempati posisi ketiga klasemen.
Baca: Liga Champions, Begini Strategi PSG Untuk Tumbangkan Real Madrid
Di kubu PSG, trio MCN sudah mampu mengumpulkan 71 gol. Cavani dan Neymar sama tajam, sama-sama mengemas 28 gol. Sedangkan Mbappe mencetak 15 gol. Ketiganya mampu membawa PSG unggul 12 poin dari Monaco dalam klasemen Liga Prancis.
Tiga pemain andalan Paris Saint Germain, Neymar, Edinson Cavani, dan Kylian Mbappe, dalam pertandingan Liga Champions antara Celtic dan PSG di Celtic, 13 September 2017. Mike Hewitt/Getty Images
Begini perinciannya performa trio kedua trio itu:
Trio BBC Real Madrid
2015/2016: 77 gol
(Cristiano 40, Benzema 23, Bale 14)
2016/2017: 47 gol
(Cristiano 25, Benzema 13, Bale 9)
2017/2018: 40 gol
(Cristiano 24, Benzema 7, Bale 9)
Trio MCN PSG
2017/2018: 71 gol
(Cavani 28, Neymar 28, Mbappe 15).
Bila melihat tren dan rasio ketajaman trio mereka, PSG tampaknya layak diunggulkan dalam pertandingan Liga Champions nanti. Namum, jangan lupakan bahwa Real Madrid akan bermain di kandang sendiri. Dukungan suporter --atau mungkin juga cemooh seperti kerap muncul di musim ini-- bisa saja memacu para pemain sehingga mampu mengeluarkan seluruh potensinya.
MARCA | UEFA
