TEMPO.CO, Jakarta - Pada seminal kedua Liga Champions 2012 di Stadion Camp Nou, Chelsea berhasil memperdayai tuan rumah Barcelona 2-2 sehingga klub Liga Inggris itu lolos ke final.
Peristiwa itu membuktikan bahwa Chelsea tetap punya peluang pada 16 besar Liga Champions 2018 ini meski hanya bermain 1-1 melawan Barcelona, di Stamford Bridge, London, Rabu dinihari tadi, 21 Februari 2018.
Pertandingan pertemuan kedua babak 16 besar Liga Champions 2018 ini akan berlangsung di Camp Nou, Rabu, 14 Maret mendatang.
Pemimpin La Liga Spanyol, Barcelona, memang menjadi favorit untuk melaju dalam babak knockout berkat gol mereka pada partai tandang.
Lionel Messi dan kawan-kawan minimal hanya membutuhkan hasil 0-0 melawan Chelsea pada 14 Maret mendatang untuk maju ke babak 8 besar atau perempat final Liga Champions. Pasalnya, mereka memiliki modal gol pada partai tandang.
Tapi, di sisi lain, peristiwa di Camp Nou 2012, menunjukkan Chelsea, yang saat itu ditangani pelatih asal Italia lainnya, Roberto Di Matteo, tetap mampu menaklukkan Barcelona melalui disiplin ketat dalam menjaga daerah permaiannya.
Enam tahun lalu, Chelsea menang 1-0 di Stamford Bridge, sebelum ketinggalan 1-2 di Camp Nou. Anak-anak asuhan Di Matteo kemudian berhasil menyamakan kedudukan melalui skema serangan balik dari penyerang pengganti, Fernando Torres, sehingga kedudukan 2-2. Chelsea pun lolos ke final dan juara setelah mengalahkan Bayern Munich.
Melihat permainan Rabu dinihari tadi, Chelsea punya kemampuan untuk menciptakan kejutan di Camp Nou, yaitu dengan mengalahkan Barcelona, untuk lolos ke perempat final Liga Champions 2018.
Pelatih Chelsea, Antonio Conte, dan para pemainnya berhasil menerapkan taktik permainan berdisiplin yang membuat Barcelona kewalahan dalam pertandingan Liga Champions di Stamford Bridge, London, Rabu 21 Februari 2018.
Pada laga pertemuan pertama babak 16 besar Liga Champions itu, Barcelona seperti biasa lebih menguasai bola. Tapi, mereka kesulitan untuk bisa membongkar pertahanan Chelsea.
Lionel Messi dan bintang-bintang Barcelona kelas dunia lainnya kerepotan untuk bisa melepaskan diri dari kawalan para pemain Chelsea.
Tim asuhan Conte kemudian berhasil unggul melalui tembakan pemain lini tengah William pada menit ke-62. Hal itu terjadi sebelum Messi untuk kesekian kalinya menjadi “dewa penolong” Barca 13 menit kemudian.
Keputusan Conte untuk memainkan gelandang Eden Hazar sebagai penyerang semu, dalam skema susunan pemain yang biasa disebut false nine, membuahkan hasil.
Messi menggagalkan kemenangan Chelsea yang ibarat sudah di depan mata juara bertahan Liga Primer Inggris ini di Stamford Bridge.
Willian, menjebol gawang Barcelona melalui tendangannya dari luar kotak penalti. Tapi, menit ke-75, atau sekitar 15 menit sebelum pertandingan terakhir, Messi berhasil memperdayai kiper Thibaut Courtois.
Chelsea sebenarnya juga nyaris memimpin sejak babak pertama melalui aksi tendangan Willian. Tapi, dua kali tembakannya masih membetur tiang gawang Barcelona.
Kedudukan 1-0 untuk keunggulan Chelsea itu pun hanya bertahan selama 13 menit sebelum bek tengah mereka Andreas Christensen gagal mengontrol bola. Gelandang kawakan Barcelona, Andres Iniesta, kemudian memberi umpan kepada Messi untuk membobol gawang Courtois.
Hasil di Stamford Bridge ini menunjukkan sejauh ini belum ada klub dari Liga Inggris yang mengalami kekalahan dalam babak 16 besar Liga Champions 2018.
Liverpool mengalahkan Porto 5-0, Manchester City menekuk Basel 4-0, Tottenham bermain imbang 2-2 di kandang Juventus. Adapun Manchester United akan bermain tandang di markas Sevilla pada Kamis dinihari nanti, 22 Februari.
BBC | GUARDIAN | HARI PRASETYO