TEMPO.CO, Jakarta - Jose Mourinho, manajer Manchester United (MU), mengatakan ia kehilangan perasaan khusus mengenai Chelsea dan malah lebih antusias berbicara tentang persaingan dengan Liverpool.
Mourinho mengatakan hal itu menjelang MU bertanding melawan juara bertahan Liga Primer Inggris, Chelsea, di Stadion Old Traffrod, Manchester, malam ini, Minggu 25 Februari 2018.
MU kini turun dari peringkat kedua ke posisi ketiga Liga Primer. Posisinya di urutan kedua diambil alih Liverpool yang mengalahkan West Ham United 4-1, Sabtu lalu.
Sedangkan raihan nilai MU sekarang hanya unggul tiga poin dari Chelsea yang ada di peringkat keempat. Artinya, jika tim asuhan manajer Antonio Conte tersebut menang malam nanti pada partai tandang di Old Trafford, nilai sang juara bertahan akan sama dengan MU pada 10 pertandingan terakhir. MU hanya unggul selisih gol dengan Chelsea sampai sebelum laga malam nanti, yaitu enam gol.
Jadi, pernyataan Mourinho tersebut juga membuka kemungkinan kesan bahwa hal itu adalah bagian dari perang urat syaraf menghadapi mantan timnya, Chelsea. Meski, memang, pertandingan MU melawan Liverpool di Old Trafford, 10 Maret mendatang, tetap penting, baik secara persaingan di klasemen maupun karena faktor adu gengsi dua klub itu.
Masih berkaitan dengan kesan “meremehkan” pertemuan di Old Trafford nanti malam, Mourinho mengatakan, “Saya tidak punya kenangan hubungan jelek dengan Chelsea sehingga saya bilang, ‘Oh, saya akan membuktikan ini dan itu melawan mantan klub saya.’ Saya akan perlu membuktikan apapun.”
“Kenyataannya, di setiap klub yang saya tinggalkan, baik karena keputusanku mapun keputusan direksi tim, saya punya perasan bagus,” Mourinho melanjutkan.
Mourinho menegaskan kunjungan Liverpool ke Old Trafford 10 Maret menantang akan lebih berarti karena sejarah pertemuan mereka dan bukan karena tim asuhan Jurgen Klopp itu lebih baik posisinya dibandingkan Chelsea.
Sedangkan pelatih Antonio Conte mengatakan ia tidak akan bisa tidur kalau timnya, Chelsea, kalah lagi melawan MU seperti pada pertemuan terakhir musim lalu, dengan skor 0-2.
Bicara pada konferensi pers Jumat lalu, Conte mengatakan ayahnya, Cosimino, selalu mengingatkan kepadanya untuk selalu menunjukkan “kemarahan yang benar” di tepi lapangan. Cosimino, kata Conte, mengingatkan hal itu setelah melihat Chelsea kalah 1-4 di Vicarage Road, awal Februari 2018 ini.
“Anda harus selalu menujukkan gairah di tepi lapangan. Kalau diam saja, anda berarti tak bahagia. Saya selalu belajar dari ayahku (sejak berada di Juventus),” kata Conte.
Gairah itu yang disyaratkan Conte terhadap pasukannya, yang sudah menunjukkan kebangkitannya dalam beberapa pertandingan terakhir. Mereka mampu mengimbangi Barcelona 1-1 di laga pertama 16 besar Liga Champions 2018.
Selain itu, di Old Trafford, malam nanti, Minggu 25 Februari 2018, adalah pertemuan pertama Conte dengan sejak Mourinho menyindirnya bulan lalu tentang keterlibatan pelatih Chelsea itu dalam skandal pengaturan pertandingan di Liga Italia saat menangani Juventus. Bulan lalu, Mourinho menyebut Conte antara lain “manusia kecil” dan telah melakukan kepalsuan.
GUARDIAN | ESPN | HARI PRASETYO