TEMPO.CO, Jakarta - Laga besar Liga Inggris akan tersaji Ahad malam ini, antara Manchester United atau MU dan Chelsea. Ini sekaligus akan menjadi pertemuan antara dua pelatih hebat yang secara terbuka berani saling mencela dan menyerang di media: Jose Mourinho dan Antonio Conte.
Mourinho, pelatih MU, memang memiliki hubungan erat dengan Cheslea. Ia pernah dua kali melatih tim itu dan dua kali pula didepak. Karena itu ketertarikannya pada klub itu tak mengherankan, termasuk pada aksi dan pencapaian Conte, yang jadi penerusnya. Hubungan keduanya menjadi unik karena Conte berani secara terbuka membalas kata-kata atau sindiran Mourinho.
Seperti apa riwayat perseteruan keduanya. Simak di bawah ini:
1. Perang kata dimulai
Pada Oktober 2016, Mourinho mengkritik selebrasi Conte saat merayakan kemenangan 4-0 atas MU. "Anda tidak merayakannya seperti itu pada kedudukan 4-0, Anda bisa melakukannya pada usia 1-0, jika tidak, ini mempermalukan kami." Sejak itu hubungan keduanya tak lagi monoton.
2. Prestasi vs Rambut
Pada musim panas 2017, Conte mulai mempersiapkan timnya untuk mempertahankan gelar juara Liga Inggris. Ia menyinggung Mourinho dalam komentarnya pada pers.
"Dua tahun lalu Chelsea finis ke-10," kata dia. "Itu tidak boleh terjadi lagi. Kami tahu kesulitannya dan, tentu saja, kami ingin menghindari musim Mourinho bersama Chelsea. "
Secara terpisah, Mourinho membalas dengan menyinggung fisik Conte, terutama fakta bahwa pelatih asal Italia itu pernah tiga kali melakukan cangkok rambut. "Saya bisa menjawab dengan berbagai cara," katanya, "Tapi saya tidak mau kehilangan rambut hanya untuk berbicara tentang Antonio Conte."
3. Cengeng vs Suka usil
Pada bulan Oktober 2017, MU mengalahkan Benfica di Liga Champions. Mourinho menggunakan konferensi pers untuk menyindir Conte yang mengeluh soal banyaknya pemain yang cedera.
"Saya tidak menangis; Saya pikir cara melakukannya adalah melupakan para pemain yang cedera dan fokus pada pemain yang ada," kata Mourinho. "Jika saya ingin merengek dan menangis seperti yang lain, saya bisa menangis selama lima menit berikutnya, tapi saya tidak."
Pada kesempatan terpisah, Conte membalas dengan kementar. "Saya pikir dia harus memikirkan timnya dan mulai melihat dirinya sendiri, bukan yang lain," kata dia. "Sering kali dia melakukannya, termasuk musim lalu. Dia haruanya memikirkan timnya sendiri."
4. Badut vs Pikun
Ketika antusiasmenya dipertanyakan, pada Januari 2018, Mourinho kesal dan berkata. "Karena saya tidak berperilaku seperti badut di pinggir lapangan, apakah itu berarti saya kehilangan hasrat saya?" kata dia. "Saya tidak berpikir Anda harus berperilaku seperti orang gila untuk memiliki gairah itu."
Conte kemudian menanggapi komentar itu dengan berkat, "Saya pikir dia harus melihat dirinya sendiri di masa lalu - mungkin dia sedang berbicara tentang dirinya di masa lalu," kata dia. "Mungkin, kadang-kadang, saya tak tahu namanya dimensia atau pikun, seseorang melupakan apa yang dikatakan di masa lalu."
5. Pengaturan skor vs Lelaki kecil
Setelah MU menjuarai Piala FA dengan mengalahkan Derby County, Mourinho kembali menyindir seterunya itu. Ia merujuk pada status Conte yang didakwa atas pengaturan hasil pertandingan pada 2012, yang kemudian dinyatakan tak terbukti.
"Apa yang tidak pernah terjadi pada saya -- dan tidak akan pernah terjadi-- adalah diskors karena pengaturan pertandingan," kata Mourinho.
Conte membalas dengan menyebut Mourinho orang kecil. "Saya pikir ketika ada jenis komentar ini, komentar di mana Anda mencoba menyinggung perasaan orang dengan hal-hal yang sebenarnya tak Anda tahu, maka Anda adalah orang kecil," kata dia. "Tingkatnya sangat rendah. Ini bukan masalah saya. Saya menganggap dia pria dengan sosok yang sangat rendah." Kata-kata itu sekaligus menyindir Mourinho yang 4 sentimeter lebih pendek darinya.
Selain menyebut "pria kecil", dalam kesempatan sama Conte juga menyebut Mourinho palsu. "Saya ingat dia menyinggung Claudio Ranieri soal bahasa Inggrisnya. Lalu ketika Ranieri dipecat (Leicester) dia memakai bajunya. Dia jelas palsu."
Rivalitas seperti ini dipastikan akan lebih memberi motivasi lebih bagi Mourinho dan Conte dalam pertandingan MU vs Chelsea malam ini. Pihak mana pun yang kemudian menang, bisa saja disambung dengan perang kata dan saling sindir lagi antara kedua pelatihnya itu.
MIRROR | THE SUN