TEMPO.CO, Jakarta - Arsenal gagal menjuarai Piala Liga (EFL Cup) 2018. Dalam laga final, di Wembley, Ahad malam, tim asuhan Arsene Wenger itu dikalahkan Manchester City 0-3.
Kekalahan itu --dipastikan oleh gol Sergio Aguero, Vincent Kompany, David Silva-- menjadi yang ketiga dialami Wenger di final setelah 2007 dan 2011. Ia menjadi manajer tersering kalah di final kompetisi ini, bersama Sir Alex Ferguson.
Kegagalan itu membuat Arsenal dicemooh dan posisi Wenger pun kembali digoyang. Komentar-komentar pedas bermunculan di twitter, termasuk dari mantan pemain dan selebriti.
Stan Collymore, mantan pemain Liverpool, termasuk yang besuara sumbang buat Wenger. "Tim sepak bola adalah cerminan orang yang menempatkannya di lapangan. Arsenal mencerminkan pria yang jadi panutan 15 tahun lalu dan seharusnya mundur setidaknya lima tahun lalu. Sedih melihat dia hanya menciptakan anak-anak kelas ringan, yang didikte para pria dalam sebuah laga besar," kata dia dalam akun twitter-nya.
Joey Barton, mantan pemain Manchester City, juga menilai laga final itu berjalan tak imbang. "Lelaki melawan bocah di sini. @ManCity sedang memuncak. Senang melihat Kompany fit. Layak mendapat gol itu. David Silva WOW."
Robbie Savage, mantan pemain Derby County, menilai Arsenal lemah di lini belakang. "Arsenal benar-benar kacau secara pertahanan."
Piers Morgan, selebriti yang dikenal sebagai pendukung setia Arsenal, memilih kembali menggelorakan kampanye #WengerOut. "Yah, ini berjalan seburuk yang saya takutkan," cuit dia, disertai ilustrasi Wenger Out.
Well, this is going just as badly as I feared. pic.twitter.com/ygUoG0oUlP
— Piers Morgan (@piersmorgan) February 25, 2018
Morgan juga masih mengungguh sederet cuitan sejenis, termasuk yang terang-terangan mendesak Wenger mundur dari Arsenal. "Pergi saja, pergi!". Dalam cuitan lain dia menulis, "Saya bertanya-tanya kekalahan berapa gol yang bisa membuat Wenger pergi, 8? 9? dua digit?"
SOCCERWAY