TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Manchester City, Pep Guardiola, mulai memetik hasil kerja kerasnya setelah melakukan debutnya di Liga Inggris musim 2016-2017.
Musim 2017-18 ini, mantan manajer Barcelona itu sudah meraih trofi pertamanya bersama Manchester City dengan menjuarai Piala Liga Inggris.
Manchester City juga tak akan tertahankan lagi memenangi Liga Primer. Mereka unggul 18 poin di puncak klasemen pada 9 laga terakhir. Keunggulan itu terjadi sampai sebelum Manchester United melawan Crystal Palace, Rabu dinihari nanti, 6 Maret 2018.
Bagaimana Guardiola melakukan belanja pemain agar skuad bisa bertambah lebih kuat dalam dua musim terakhir? Berikut ini rapor para pemain hasil pembeliannya:
Musim 2017-18
Aymeric Laporte:
Rekor pembelian Manchester City dengan harga 57 juta pound sterling atau sekitar Rp 1,08 triliun pada Januari 2018. Pemain belakang berusia 23 tahun itu merupakan proyek jangka panjang Guardiola dan City.
Benjamin Mendy:
Bek kiri ini membawa perubahan besar di kekuatan serangan Manchester City. Tapi, ia hanya empat kali bermain membela City setelah mengalami cedera otot kaki.
Danilo:
Ia digunakan sebagai pemain serbaguna dan belum mendapat kesempatan untuk meyakinkan Guardiola bahwa ia adalah pilihan pertama di semua posisi.
Kyle Walker:
Pemain internasional Inggris menambah kekuatan serangan di sayap, kecepatan, dan juga kontribusi untuk membuat lini belakang lebih kuat. Itulah yang diidamkan Guardiola dari seorang bek murni.
Bernardo Silva:
Setelah menjadi salah satu pemain kunci sukses AS Monaco menjuarai Liga 1 Prancis, ia tak segera membawa dampak positif buat Manchester City. Tapi, pemain internasional Portugal ini sekarang menjadi calon kuat penerus peran David Silva sebagai pemain kunci di lini tengah Manchester City.
Ederson:
Kiper terbaik pilihan Guardiola. Pemain asal Brasil ini pantas disebut sebagai salah satu kiper terbaik di dunia sekarang. Ia andal memberi umpan dan tenang ketika bersama bola. Tipe pemain ini cocok dengan falsafah pelatih asal Catalan itu. Ia kuat dalam situasi satu lawan satu dan sigap mengawali serangan timnya.
Musim 2016-17
Gabriel Jesus:
Penyerang dari Brasil tiba pada Januari tanpa berpengalaman main di Eropa. Tapi, ia mampu mencetak tujuh gool hanya dalam 11 kali penampilan. Musim keduanya di City tidak begitu eksplosif, terutama karena cedera lutut. Tapi, pemain berusia 20 tahun ini masih punya prospek panjang di City.
Claudio Bravo:
Kiper ini mengalami masa yang buruk pada musim pertamanya menggantikan pemain Inggris yang populer, Joe Hart. Ia menjadi kiper terburuk untuk penyelamatan per tembakan ketika melapis Willy Caballero. Sekarang, ia menjadi pilihan kedua tapi tampil gemilang di Piala Liga Inggris.
John Stones:
Setelah melakukan kepindahan yang menghebohkan dari Everton ke City pada musim panas lalu, bek Ingris ini mengalami kesulitan pada tahun pertamanya di City. Tapi, pada paru pertama musim ini, ia tampil sangat baik. Tantangan beriktnya ada di Liga Champions.
Leroy Sane:
Kecepatan dan pergerakannya di sayap menakutkan lawan. Ia berkembang pesat di bawah arahan Guardiola. Ia punya kemampuan menadi salah satu penyerang terbaik di dunia.
Oleksandr Zinchenko:
Pemain muda Ukraina ini menghabiskan musim pertamanya dipinjamkan ke klub lain. Tapi, ia telah mengesankan Guardiola dalam laihan dan menembus masuk tim pertama.
Nolito:
Ia tampil mengesankan pada awalnya dengan mencetak lima gol dalam 9 kali penampilan. Tapi, ia kemudian tampak tak siap masuk dalam rencana Guardiola. Ia hanya sekali tampil sebagai pemain starter dalam Piala Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) setelah tahun baru. Ia kemudian pindah ke Sevilla musim panas lalu.
Ilkay Gundogan:
Pemain Jerman ini datang dalam keadaan cedera dan kemudian mengalami cedera lagi di lutut pada Desember. Tapi, ia kembali meraih bentuk permainan terbaiknya dalam beberapa bulan terakhir. Pep Guardiola puas dengan kontribusinya.
ESPN | SPORT MOLE
