TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih PSM Robert Rene Alberts meminta kejelasan seputar pertandingan kandang atau stadion yang akan digunakan Perseru Serui saat kompetisi Liga 1 musim 2018.
Robert Rene Alberts di Makassar, Jumat, mengatakan sesuai jadwal pertandingan yang telah diterimanya, PSM Makassar menjadi tim pertama yang akan menyambangi Perseru di Serui di kompetisi Liga 1 musim ini. Laga Perseru vs PSM dijadwal Sabtu 31 Maret.
"Dan sampai saat ini, kita tidak tahu secara pasti stadion mana yang akan digunakan Perseru Serui untuk menghadapi lawan-lawannya di Liga 1," katanya.
Baca: Jadwal Laga Pembuka Liga 1 Hari Ini, Persija Vs Bhayangkara FC
Melihat kondisi tersebut, dirinya mengaku khawatir jika pada akhirnya berangkat ke Serui, Papua, dan menghadapi tuan rumah di sana, sementara belakangan justru berubah seperti halnya musim lalu.
Pada kompetisi Liga 1 2017, PSM harus bersusah payah berangkat ke Serui untuk menghadapi Perserui di Stadion Marora. Namun pada perkembangannya, justru Perserui memutuskan pindah kandang yang tentu menguntungkan tim lain.
"Saya juga perhatikan jika ada tim yang berangkat ke Serui, sementara pada bulan Ramadhan nanti, ada pula tim yang tidak harus berangkat dan melakukan perjalanan jauh maka itu tentu tidak fair dan tidak adil," katanya.
Ia menjelaskan, persoalan kepastian kandang dari tim asal Papua itu harus menjadi perhatian serius khususnya pihak PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku pengelola atau operator kompetisi Liga 1.
Baca: Liga 1: PSM Vs PSIS, Penonton Dilarang Pakai Atribut Suporter
"Kami kurang lebih sepekan kedepan sudah harus berangkat untuk menghadapi Perseru Serui. Ini harus menjadi perhatian serius karena perjalanan ke Serui membutuhkan persiapan yang khusus," ujarnya.
PT LIB memang belum memberikan kepastian soal kandang dari Perseru Serui di kompetisi musim ini. PT LIB sebelunya telah menginstruksikan agar tim tersebut untuk pindah markas hingga Stadion Marora selesai dirombak dan dinyatakan lolos verifikasi.
Stadion Marora Serui memang menjadi salah satu stadion yang dinyatakan tidak lolos untuk Liga 1, dengan berbagai kekurangan seperti fasilitas lampu, ruangan ganti pemain dan pagar pengaman.