TEMPO.CO, Jakarta - Manchester City akan membawa beban berat saat menjamu Liverpool dalam pertandingan laga kedua babak perempat final Liga Champions, Selasa pekan depan. Karena sudah tertinggal 3-0, The Citizens harus menang dengan selisih gol 4 agar bisa lolos.
Dalam laga di Anfield, Rabu lalu, Manchester City seperti kehilangan kehebatannya yang membuat begitu diminan di Liga Inggris. Mereka takluk untuk kedua kalinya di tempat sama pada musim ini, oleh gol Mohamed Salah, Alex Oxlade-Chamberlain, dan Sadio Mane.
Baca: Perempat Final Kedua Liga Champions: 4 Hal yang Menarik untuk Ditunggu
Apa yang salah dengan Manchester City dalam pertandingan tersebut? Berikut beberapa di antaranya:
• Peran Josep Guardiola
Pelatih selalu jadi pihak yang paling bertanggungjawab atas kekalahan timnya. Putusan Guardiola disorot karena menampilkan tim yang sedikit berbeda. Ia memutuskan menempatkan Raheem Sterling di bangku cadangan dan memainkan Ilkay Gundogan sebagai starter. Harapan untuk lebih menguasai lini tengah dengan putusan itu, tampaknya tak kesampaian.
Baca: Liga Champions: Sambangi Markas Man City, Liverpool Ubah Tradisi
• Laporte kalah cepat dari Salah
Aymeric Laporte baru didatangkan Manchester City dari Athletic Bilbao pada Januari lalu. Dibeli seharga 65 juta euro, ia tampaknya belum mampu menambal kelemahan di lini belakang City. Bek Prancis tampil solid di laga-laga sebelumnya, tapi dalam pertandingan ini kalah cepat dari Mohamed Salah.
• Gundogan gagal menguasai lini tengah
Ilkay Gundogan dimainkan, menggantikan Sterling, agar City lebih menguasai lini tengah. Tujuan itu tak tercapai. Soalnya penguasaan bola di lini tengah tak dibarengi dengan penciptaan peluang di daerah pertahanan lawan. Untuk urusan mendapat peluang gol, Liverpool unggul jauh di laga ini.
Baca: Fakta Unik yang Viral: Musim Ini Barcelona Dibantu 8 Gol Bunuh Diri
• Vincent Kompany tak maksimal
Kapten berusia 31 tahun itu mengalami malam yang buruk. Ia gagal menampilkan performa solid seperti di laga sebelumnya. Ia dinilai salah posisi ketiga Alex Oxlade-Chamberlain mencetak gol. Kepemimpinannya di laga itu tak terasa.
• Gabriel Jesus gagal menginspirasi
Ketika Manchester City sangat membutuhkan ketajamannya, Jesus justru tampil tak maksimal. Penyerang muda asal Brasil itu hanya menyentuh bola enam kali di babak pertama dan memainkan bola pada 13 kesempatan sepanjang malam. Ia bahkan gagal mengarahkan satu tembakan pun ke gawang lawan.
Baca: Liga Champions: UEFA Dituding Bias dan Memihak Real Madrid
Kelemahan-kelemahan di atas harus diatasi Manchester City saat menjamu Liverpool pada laga kedua. Harapan bagi mereka untuk lolos ke semifinal Liga Champions masih terbuka. Akhir tahun lalu, di ajang Liga Inggris, mereka mampu mengalahkan Liverpool 5-0.
MARCA | ES