TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Persib Bandung, Roberto Carlos Mario Gomez, berharap Komite Disiplin (Komdis) PSSI bertindak tegas terkait dengan kericuhan yang terjadi saat timnya dijamu Arema FC, Ahad malam, 15 April 2018. Dalam laga yang berakhir 2-2 itu, penonton berulah, sehingga pertandingan yang menyisakan waktu semenit dihentikan.
Mario Gomez menilai yang bermasalah dalam laga itu bukan hanya penonton. Ia juga melihat anak asuhnya beberapa kali dirugikan oleh keputusan wasit. Salah satunya ketika Jonathan Bauman tidak mendapat hadiah penalti setelah dijatuhkan bek Arema, Arthur Cunha, di dalam kotak penalti.
Baca: Liga 1: Arema FC Vs Persib Ricuh, Ini Putusan PT Liga Indonesia
"Saya kira kami mendapat penalti saat Bauman dijatuhkan. Mungkin kami bisa menang 3-1. Tapi hasil akhir imbang," kata Gomez, yang mendapat perawatan seusai laga akibat lemparan batu dari suporter tuan rumah.
Gomez mengatakan bisa memahami panasnya laga ini. Namun peristiwa kerusuhan penonton sangat tidak disukainya. "Ini adalah sepak bola. Tapi saya tidak menyukai ini (kerusuhan). Saya ingin tahu apa yang akan terjadi dengan Komite Disiplin," katanya.
Baca: Liga 1: Persib Baru Menang Sekali, Ini yang Akan Dibenahi Pelatih Mario Gomez
Dia membandingkan bagaimana sanksi tegas yang dijatuhkan Komdis kepada Supardi Nasir. Tidak hanya mengenai ulah brutal Aremania, Gomez pun ingin melihat ketegasan Komdis kepada beberapa pemain Arema FC yang melakukan tindakan tidak menyenangkan kepada para pemain Persib. "Supardi dihukum empat pertandingan. Sekarang (kejadian di Stadion Kanjuruhan)? Takut apa? " tutur Gomez.
Karena hasil seri itu, Persib kini menempati posisi ke-11 klasemen dengan nilai lima. Arema FC tetap di dasar klasemen dengan nilai dua.
PERSIB
Baca: Klasemen Liga 1 Setelah Pekan Keempat Usai: Persipura di Puncak