TEMPO.CO, Jakarta - Laga pertama semifinal Liga Champions sudah usai digelar. Liverpool berhasil mengalahkan AS Roma 5-2 pada pertandingan di Anfield, Rabu dinihari WIB, 25 April 2018. Sedangkan Real Madrid menang 2-1 di kandang Bayern Munchen, pada Kamis dinihari WIB.
Ada sejumlah hal menarik terlihat dari kedua laga semifinal tersebut. Berikut beberapa di antaranya:
Mohamed Salah Menggebrak
Mohamed Salah memborong dua gol saat Liverpool mengalahkan AS Roma 5-2. Ia sekaligus menorehkan rekor dan menjadi pemain Liverpool pertama yang mampu mencetak 10 gol dalam satu musim Liga Champions. Pemain asal Mesir ini juga menjadi pemain Afrika pertama yang mencetak setidaknya sembilan gol dalam satu musim kompetisi Liga Champions.
Salah, yang baru dinobatkan sebagai pemain terbaik Liga Inggris, secara total sudah mencetak 11 gol di Liga Champions musim ni. Ia juga mengumpulkan 43 gol di semua kompetisi di musim pertamanya bersama Liverpool. Dia hanya membutuhkan empat gol lagi untuk menyamai rekor gol terbanyak Liverpool dalam semusim, yang dipegang Ian Rush sejak 1983/1984.
Baca: 10 Rekor Penting dalam Perjalanan Karier Mohamed Salah
Liverpool bukan hanya Salah
Selain Salah, ada dua nama lain yang membetot perhatian saat melawan Roma. Roberto Firmino ikut mencetak dua gol dan dua assist di laga itu. Koleksi gol pemain itu kini sama dengan Mohamed Salah (11). Dan untuk assist ia total sudah menyumbangkan 7 buat.
Untuk urusan assist ini, Firmino kalah oleh James Milner. Gelandang Liverpool itu menorehkan satu assist saat melawan AS Roma. Ia pun kini menorehkan rekor dan menjadi pemain yang menyumbang assist terbanyak dalam satu musim kompetisi Eropa itu, yakni sembilan buah. Ia melewati torehan Wayne Rooney dan Neymar, yang sama-sama pernah memberi 8 assist.
Roma belum habis
Kemenangan 5-2 atas AS Roma belum membuat Liverpool tenang. Mereka khawatir mengalami nasib sama seperti Barcelona. Kekhawatiran itu antara lain disampaikan kapten tim Jordan Henderson. "Kami bermain dengan baik dan memenangi pertandingan. Kami akan pergi ke sana dengan keunggulan tiga gol, tetapi itu akan sulit," kata dia. "Seperti yang Anda lihat di babak sebelumnya, mereka melakukan come back saat melawan Barcelona, yang merupakan salah satu tim terbaik di dunia."
Di babak sebelumnya, Roma mampu membuat keajaiban dan membalikkan keadaan. Dikalahkan Barcelona 1-4 di Camp Nou pada laga pertama, Il Lupo lolos berkat keunggulan gol tandang setelah menang 3-0 di laga kedua. Kini dengan keberhasilan mencetak dua gol di kandang Liverpool, Roma hanya perlu menang 3-0 untuk bisa lolos.
Baca: Liga Champions: Kisah Takhayul Saat Real Madrid Tekuk Bayern
Ronaldo senyap
Cristiano Ronaldo menorehkan rekor saat Real Madrid menang 2-1 di markas Bayern Munchen, Allianz Arena, dalam laga pertama semifinal Liga Champions, Kamis dinihari WIB. Ia menjadi pemain yang bisa meraih kemenangan terbanyak di kompetisi Eropa ini.
Kemenangan ini menjadi yang ke-96 yang pernah diraih Ronaldo di kompetisi bergengsi ini. Penyerang Portugal itu unggul satu kemenangan dari mantan rekan setimnya di Madrid, Iker Casillas.
Tapi, dalam kemenangan itu, yang ke-150 buat Madrid di Liga Champions, Ronaldo juga harus melihat rekornya yang lain terhenti. Ini jadi kali pertama ia gagal mencetak gol setelah sebelumnya terus mampu membobol lawan dalam 11 laga secara beruntun.
Tampilan CR7 tak maksimal di laga tersebut. Ia bahkan gagal melakukan satu tembakan terarah pun ke gawang lawan, yang pertama kalinya ia alami dalam 39 laga terakhir di berbagai kompetisi.
Kebangkitan Ronaldo akan diharapkan Real Madrid saat menjamu Bayern dalam laga kedua semifinal Liga Champions di Santiago Bernabeu, pada Rabu dinihari mendatang.
Asensio memberi bukti
Marco Asensio jadi pahlawan saat Real Madrid melawan Bayern Munchen. Tampil menggantikan Isco yang cedera, mencetak gol penentu kemenangan timnya, 12 menit setelah masuk lapangan. Pemain 22 tahun itu kini sudah mengemas 6 gol dan 2 assist untuk Madrid di Liga Champions.
Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, tak heran dengan peran penting Asensio di laga tersebut. "Dia membuat perbedaan. Dia membawa kecepatan di sisi lapangan dan berdampak besar pada pertandingan. Saya sangat bahagia dengan dia, begitu juga dengan rekan-rekan setimnya," ujar dia seusai pertandingan. "Bagi kami ini bukan berita. Ia selalu mencetak gol dan selalu bermain langsung. Ia punya kecepatan, punya tembakan bagus. Ia memiliki segalanya."
Bayern bermasalah
Pelatih Bayern Munchen, Jupp Heynckes, menilai timnya seperti memberi hadiah kemenangan pada Real Madrid. "Kami unggul dahulu, tapi terjadi titik balik dengan gol pertama mereka, yang merupakan hadiah," kata Heynckes. "Dan yang kedua adalah hadiah juga."
Bayern yang menguasai bola hingga 58 persen, unggul lebih dahulu lewat gol Joshua Kimmich. Tapi, Madrid berbalik unggul lewat gol Marcelo dan Marco Asensio. Heynckes menyatakan tak pernah melihat timnya mendapat begitu banyak peluang tapi gagal memanfaatkannya seperti di laga itu. "Kami tidak tahu bagaimana memanfaatkan peluang. Madrid justru lebih efektif," kata dia.
Heynckes lebih terpukul karena di laga itu harus menarik dua pemainnya karena cedera yang cukup serius, Arjen Robben dan Jerome Boateng. Javi Martinez juga ditarik karena cedera kepala. "Kami harus menunggu hingga Kamis untuk tahu hasil, tapi itu akan menjadi dua korban besar bagi kami," kata Heynckes.
Pelatih senior ini menyatakan timnya tak akan menyerah. "Bayern akan melakukan segalanya yang kami bisa untuk memperbaiki hasil dari leg pertama ini," kata dia. Ia juga melihat dari laga itu bahwa Madrid punya kelemahan. "Itu bukan misi tak mungkin."
Jadwal laga kedua semifinal Liga Champions akan kembali bergulir pekan depan. Real Madrid akan menjamu Bayern pada Rabu dinihari, sedangkan AS Roma akan menjamu Liverpool sehari kemudian.
MARCA | UEFA | MIRROR