TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai manajer Atletico Madrid, Diego Simeone tidak kehilangan rasa laparnya untuk terus-menerus mengalahkan lawannya. Tapi, kenapa sekarang Atletico gontai menjelang tampil pada semifinal pertama Liga Eropa di Emirates, London, Jumat 27 April 2018?
Baca: Jadwal Semifinal Liga Eropa Kamis Malam Ini: Arsenal Vs Atletico
“Ada tekanan, karena ini adalah yang terbaik. Ini adalah pertandingan yang kami kuasai,” kata Simeone setelah mereka bermain 0-0 melawan Real Betis pada La Liga Spanyol, Minggu malam lalu.
Sejak tiba beberapa hari sebelum perayaan Natal pada 2011, mantan bintang tim nasional Argentina berjuluk El Cholo itu telah mengubah Atletico menjadi tim yang memiliki ciri khas tersendiri dan penjegal para klub raksasa di Eropa. Tapi, sekarang, citra Atletico itu mulai tergerus.
Ketika Simeone mengawali kepemimpinannya di Atletico pada pertandingan melawan Betis, ia menempatkan para pemain andalan, yaitu Antoine Griezmann, Koke, dan Diego Godin di bangku cadangan.
Simeone sebenarnya tidak melakukan rotasi terlalu banyak untuk menghadapi pertandingan semifinal Liga Europa melawan Arsenal. Itu lantaran ia tidak memiliki stok pemain yang cukup untuk melakukan hal itu.
Kehilangan tiga pemain dalam bursa transfer, yaitu Yannick Carrasco dan Nicolas Gaitan yang bergabung dengan Dalian Yifang serta kiper cadangan Miguel Angel Moya yang pindah ke Real Sociedad, membuat Atletico kini hanya punya 17 pemain senior.
Para pemain asuhan Simeone bukan tipe yang suka mencari alasan. Tapi, mereka harus berjuang sekuat tenaga untuk tidak goyah dengan skuad yang sangat terbatas itu.
“Tak ada penjelasan apapun yang bisa diberikan,” kata bek Stefan Savic setelah mereka kalah 0-3 di kandang Real Sociedad, Kamis pekan lalu. Saat Atletico kehilangan intensitas yang menjadi ciri khasnya.
“Tim lain bermain sangat baik dan kami memainkan banyak pertandingan secara beruntun tanpa didukung jumlah pemain yang besar,” Savic melanjutkan.
Terakhir kali gawang Atletico tidak kebobolan ketika tampil di kandang Malaga, awal Februari 2018. Mereka kalah tiga kali dalam empat pertandingan tandang terakhir di La Liga Spanyol.
Ini bukan Atletico yang tangguh dan punya ciri khas seperti yang selama ini dibangun Simeone sehingga mampu tampil dua kali pada final Liga Champions pada 2014 dan 2016.
Simeone, yang kontraknya diperpanjang di Atletico sampai 2020, menghadapi ujian besar di kandang Arsenal, Jumat dinihari nanti, 27 April 2018.
Mantan gelandang bertahan Atletico berusia 47 tahun itu sebenarnya membangun reputasi kepelatihannya di klub berjuluk Atleti ini dengan memenangi Liga Europa pada 2012.
Tapi, kini, Simeone seperti kehilangan usaha untuk mendorong klubnya menyediakan stok pemain yang cukup, agar timnya tidak kelelahan, sehingga menggerus kekuatan mereka.
Baca: Semifinal Liga Eropa: Target Marseille Kembali ke Puncak
Masihkah Simeone “bertangan dingin” untuk meramu kekuatan Diego Costa dan kawan-kawan agat mampu mengimbangi Arsenal?
INDEPENDENT | ESPN SOCCERNET