TEMPO.CO, Jakarta - Nasib tragis dialami klub Liga 2 PSIM Yogyakarta. Baru menjalani satu pertandingan pada kompetisi kasta kedua tersebut, Mereka harus mendapatkan pengurangan hingga sembilan poin. Pengurangan itu bagian dari sanksi badan sepak bila dunia (FIFA) atas kesalahan yang dilakukan PSIM pada beberapa tahun silam.
Hukuman itu tertera dalam surat yang dikirimkan melalui PSSI kepada operator kompetisi Liga 2 2018, PT Liga Indonesia Baru (LIB). Dalam surat yang bernomor 1624/UDN/821/IV-2018 itu dijelaskan FIFA menyampaikan instruksinya kepada PSSI untuk melakukan pemotongan 9 (sembilan) poin kepada PSIM.
Pemotongan poin tersebut adalah sanksi yang diberikan FIFA berdasarkan putusan dalam sidang Komisi Disiplin (disciplinary committee). Dijelaskan dalam surat tersebut PSIM masih memiliki persoalan serius dengan Emile Emanuel Anthony Linkers, Kristian Ademund, dan Lorezo Yofffrey Rimkus.
Patut diketahui, ketiga pemain asing tersebut pernah memperkuat Laskar Mataram pada Divisi Utama 2011-2012. Pada akhir musim, PSIM masih menunggak gaji ketiga pemain asing tersebut.
“Sanksi ini mudah mudahan bisa menjadi pelajaran penting bagi klub-klub di tanah air. Bagaimana pun hak-hak pemain harus diberikan. Jika sudah seperti ini, pada akhirnya klub yang akan merugi,” bilang Risha Adi Widjaya, CEO PT LIB.
Dengan adanya sanksi tersebut, kerugian besar dialami Laskar Mataram. Untuk lolos dari babak penyisihan grup timur, PSIM membutuhkan kemenangan dalam jumlah yang banyak karena harus mengawali kompetisi dengan posisi minus sembilan poin.
LIGA INDONESIA