TEMPO.CO, Jakarta - Zinedine Zidane menyebut keberhasilan Real Madrid lolos ke final Liga Champions sebagai pencapaian istimewa. Terutama karena timnya secara beruntun bisa menyingkirkan tiga tim besar, yakni Paris Saint-Germain, Juventus, dan Bayern Munchen.
Madrid lolos ke final setelah bermain 2-2 dengan Bayern Munchen dalam laga kedua semifinal di Santiago Bernabeu, Rabu dinihari WIB. Mereka melaju ke final ketiganya secara beruntun berkat agregat kemenangan 4-3.
Baca: WAGs Timnas Inggris Dapat Pengawalan Khusus di Piala Dunia 2018
Bagi Zidane keberhasilan menyingkirkan Bayern menyempurnakan torehan apik dari babak sebelumnya. "Kami bermain melawan tim besar, di babak sebelumnya juga ada Juve dan PSG," kata dia. "Kami senang karena bisa mengalahkan ketiganya, meski harus menderita."
Zidane melanjutkan, "Tanpa penderitaan hal ini tak bisa diraih. Kini kami bisa berbahagia, meski kami terlalu mengalami kesulitan, tapi ini juga indah. Kami akan beristirahat dengan baik untuk final."
Keberhasilan lolos ke final membuat Zidane menorehkan catatan hebat. Ia mengikuti jejak Marcello Lippi dan Fabio Capello dari Italia, yang pernah membawa timnya lolos ke tiga final secara beruntun. Bedanya pendahulunya itu sama-sama hanya berhasil meraih satu gelar juara dari ketiga finalnya itu, sedangkan Zidane berpeluang melakukan sapu bersih.
Marcello Lippi lolos ke final tiga kali beruntun pada 1996, 1997, dan 1998. Namun, ia hanya bisa mengantar Juventus juara pada 1996. Sedangkan Capello lolos ke final pada 1993, 1994, dan 1995 bersama AC Milan. Ia merebut trofi kompetisi Eropa itu pada 1994.
Di bawah Zidane, Real Madrid juga tak pernah tersingkir di Liga Champions. Mereka lolos dalam sembilan babak (masing-masing dua laga) dan memenangi dua final. Namun, di Liga Spanyol, pelatih asal Prancis ini gagal membawa timnya mempertahankan gelar juara dan kini hanya berada di posisi ketiga klasemen.
MARCA | SOCCERWAY
Baca: Jadwal MotoGP Spanyol: Awas, Rossi Sudah 9 Kali Menang di Jerez