TEMPO.CO, Jakarta - Sudah berusia 70 tahun dan gagal membawa Inggris meraih sukses di Piala Eropa 2016. Suporter Crystal Palace ragu dengan kemampuan Roy Hodgson karena dua hal tersebut ketika ia ditunjuk menggantikan Frank de Boer sebagai manajet tim pada September 2017.
Baca: Klasemen Liga Inggris: Tottenham Gagal Geser Liverpool
Tapi, kemenangan 2-1 Palace melawan tuan rumah Stoke City 2-1 di Liga Primer Inggris, Sabtu 5 Mei 2018, memupus semua keraguan itu.
Palace yang tadinya kalah terus di bawah asuhan De Boer sehingga ancaman degradasi membayangi, kini sudah pasti aman sampai musim depan.
Posisi mereka sampai pertandingan ke-37 berada di urutan ke-11 dari 20 tim. Pada satu laga tersisa, mereka berada delapan poin di atas zona degradasi.
Hodgson dengan ketekunan dan kesabarannya akhirnya berhasil mengangkat citra Palace yang kalah pada tujuh pertandingan pertamanya tanpa mencetak gol.
Hodgson membenani lini pertahanan klub dari London ini dan menghidupkan kembali ketajaman timnya di ini depan, dengan memberikan kebebasan kepada Wilfried Zaha dan Ruben Loftus-Cheek untuk berkreasi.
Di lini tengah, sang kapten tim, James McArthur, tampil lebih segar seperti yang ditunjukkannya ketika mencetak gol penyeimbang 1-1 melawan Stoke.
“Saya belum sepenuhnya melihat kebangkitan itu datang. Kami datang ke sini, dalam posisi sudah aman. Tapi, saya tak bisa hanya cukup puas dengan 38 poin. Jadi adalah bagus kami bisa menunjukkan karakter dan tampil memuaskan di sini,” kata Hodgson setelah pertandingan di kandang Stoke.
Baca: Stoke City: Padamnya Kick and Rush Setelah 10 Tahun
Crystal Palace adalah tim pertama di divisi tertinggi Liga Inggris sejak Liverpool pada 1899-1900 yang berhasil menghindari degradasi setelah mengalami kekalaahan pada tujuh pertandingan perdananya.
BBC | GUARDIAN