TEMPO.CO, Jakarta - Persija Jakarta mengubah jadwal latihan selama Ramadan. Mereka memutuskan melakukan latihan seusai salat tarawih atau pukul 20.00.
Dokter tim Persija, Donny Kurniawan, mengatakan perubahan jadwal latihan itu merupakan keputusan pelatih karena disesuaikan dengan kondisi pemain yang berpuasa lebih dari delapan jam.
Baca juga:
"Sebenarnya pemain sudah terbiasa (puasa). Yang harus diperhatikan saat ini (adalah) pola makan dan asupan selama berpuasa. Setelah berpuasa lebih dari delapan jam, pastilah kekurangan cairan," katanya.
Menurut dia, sebelum latihan ataupun bertanding, selama bulan puasa memang dibutuhkan persiapan, terutama dalam mengembalikan kadar gula darah yang sangat dibutuhkan pemain. Hanya, semuanya diatur sesuai dengan kebutuhan pemain.
Donny menjelaskan, secara umum, untuk mengembalikan kondisi pemain dibutuhkan tiga hal, karbohidrat, protein, dan lemak yang cukup. Selama puasa, kebutuhan bisa terpenuhi saat berbuka dan sahur.
"Di sinilah jam latihan disesuaikan. Artinya, ketika buka jam berapa, ada fase di mana mengolah makanan itu menjadi energi, dan sehingga latihan tidak terlalu mepet dengan waktu berbuka. Maka dari itu, coach menentukan latihan jam delapan dan lebih baiknya setelah shalat tarawih," ujar Donny.
Terkait dengan asupan makanan, Donny menuturkan akan memperbanyak porsi buah-buahan karena mudah diserap, berikut dengan pasta. Pengaturan menu sendiri sudah berstandar atau tidak banyak perubahan. Hanya, komposisi latihan waktu latihan disesuaikan dengan jumlah makanan yang didapat.
Khusus untuk latihan malam, tim yang berjuluk Macan Kemayoran itu akan memulai Kamis malam ini, 17 Mei 2018, di lapangan Persatuan Sepakbola Angkatan Udara, Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Latihan dilakukan Persija sebagai persiapan menghadapi Persela Lamongan di Stadion Surajaya, Lamongan, Jawa Timur, Minggu, 20 Mei 2018.