TEMPO.CO, Jakarta - Badan sepak bola dunia (FIFA) menyatakan telah melakukan penelitian dan menemukan bahwa tidak ada pemain Rusia untuk Piala Dunia 2018 yang melakukan pelanggaran doping.
FIFA pada Selasa mengatakan bahwa, setelah publikasi laporan independen hasil penelitian tim independen dipimpin Richard McLaren, mereka meluncurkan penyelidikan "kemungkinan pelanggaran aturan anti-doping oleh para pemain sepak bola, memprioritaskan kepada pemain papan atas yang dicurigai, khususnya mereka yang mungkin berpartisipasi" di Piala Dunia.
Penyelidikan menyimpulkan bahwa "tidak ditemukan cukup bukti untuk menegaskan pelanggaran aturan anti-doping" dalam kasus-kasus semua anggota timnas Rusia.
Namun, ditambahkan bahwa penyelidikan terhadap beberapa pemain yang tidak terkait dengan Piala Dunia masih terus berlanjut.
"FIFA akan terus bekerja pada kasus-kasus ini melalui kerja sama dengan Badan Anti-Doping Dunia. Pembaruan lebih lanjut akan diumumkan pada waktunya," katanya.
Laporan McLaren, yang ditugaskan oleh WADA, mengatakan lebih dari 1.000 atlet Rusia yang berlaga di musim panas, musim dingin dan olahraga paralympic terlibat dalam atau mendapat manfaat dari konspirasi institusional untuk menyembunyikan tes doping yang positif.
Dikatakan bahwa sepak bola adalah salah satu dari lebih dari 30 cabang olahraga yang terlibat.
Rusia telah mengakui beberapa temuan laporan McLaren, tetapi sekaligus pula berulang kali membantah adanya program doping yang disponsori negara.