TEMPO.CO, Jakarta - Klub Liga Italia Napoli menunjuk Carlo Ancelotti sebagai pelatih baru pada Rabu, 23 Mei 2018. Mantan pelatih Chelsea dan Real Madrid itu dibebani tugas menghentikan dominasi Juventus, yang juga pernah dilatihnya.
Ancelotti akan menggantikan Maurizio Sarri, yang membawa Napoli dua kali finis di peringkat kedua dan satu kali finis di peringkat ketiga sepanjang tiga musim masa kerjanya.
"SSC Napoli dengan senang hati mengumumkan bahwa kesepakatan telah tercapai dengan Carlo Ancelotti agar dia menjadi pelatih kepala tim pertama untuk tiga musim yang dimulai pada 2018/2019," bunyi pernyataan klub dalam laman resminya.
Meski tim Sarri disukai banyak pihak dalam permainan menyerangnya, mereka kurang memiliki "pukulan pembunuh" yang diperlukan untuk mendongkel Juventus. Akibatnya, Juve terus mendominasi dan telah memenangi Liga Italia dalam tujuh musim terakhir.
Napoli sendiri musim ini mencatatkan rekor klub dengan koleksi 91 poin pada musim yang telah selesai pada Minggu lalu. Klub itu menjadi tim pertama yang melampaui tolok ukur 90 poin, tapi gagal memenangi gelar.
Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis mengucapkan terima kasih kepada Sarri atas kontribusinya terhadap klub pada Rabu pagi. "Saya ingin berterima kasih kepada Maurizio Sarri atas kontribusinya yang bernilai kepada Napoli," tutur De Laurentiis melalui akun Twitter resminya.
"Ia membawa kegembiraan dan prestise kepada (Kota) Naples dan para penggemar Napoli di seluruh dunia dengan merek sepak bola yang menghibur, yang mendatangkan pujian dari seluruh penjuru. Bagus, Maurizio!"
Ancelotti, 58 tahun, kembali ke Liga Italia setelah sembilan tahun berkelana. Ia menganggur sejak dipecat juara Liga Jerman, Bayern Muenchen pada September lalu—kegagalan yang jarang terjadi dalam kariernya yang cemerlang.
Ia pernah melatih Reggiana, Parma, Juventus, serta AC Milan di kampung halamannya, ditambah Chelsea, Real Madrid, Paris Saint-Germain (PSG), dan Bayern.
Ia dua kali menjuarai Liga Champions bersama AC Milan dan satu kali bersama Real Madrid ditambah gelar-gelar liga domestik bersama Chelsea, AC Milan, PSG, dan Bayern.
Ancelotti kemungkinan tidak memiliki keleluasaan dana untuk dihabiskan dalam bursa transfer, sebagaimana yang ia nikmati di klub-klub sebelumnya. De Laurentiis sering berkata bahwa Napoli tidak mampu menandingi kekuatan keuangan klub-klub elite Eropa.