TEMPO.CO, Jakarta - Bek kiri Liverpool FC , Andy Robertson, menegaskan momen penting yang menentukan nasib mereka pada final Liga Champions di Kiev, Ukraina, Minggu 27 Mei 2018, adalah keluarnya Mohamed Salah menit ke-30 dan bukan pada dua kesalahan fatal yang dilakukan kiper Loris Karius.
Baca: 3 Alasan yang Membuat Klopp Senang Menyambut Fabinho di Liverpool
Robertson juga secara diplomatis mengatakan kemungkinan ada unsur maksud terentu di balik usaha bek Real Madrid, Sergio Ramos, menghadang Salah bersama bola dengan memegangi tangan ujung tombak Liverpool itu.
“Saya berpikir bagaimana Mo bisa mendarat ke tanah seperti itu. Bukankah Ramos cukup cerdik bukan,” kata Robertson.
Keluarnya Salah dinilai bek dari Skotlandia cukup mengganggu ritme permainan Liverpool.
“Semuanya melihat karena itu adalah Mo Salah. Ia sudah bermain luar baisa musim ini dan akhirnya harus mengalami situasi yang menghancurkan seperti itu,” katanya.
Pemain belakang Liverpool lainnya, Dejan Lovren, juga mengakui hal itu.
Baca: Gabung Liverpool, Fabinho Ajak Nabil Fekir Ikuti Jejaknya
“Kami goyah. Mo adalah salah satu pemain paling penting bagi kami dan itu tidak sama ketika Anda tidak memilikinya di lapangan. Pola pikir benar-benar berbeda ketika anda memilikinya di lapangan,” kata Lovren.
“Sulit untuk menerima bahwa kami, sekali lagi, mengalami saat sial dengan banyak luka. Saya tidak percaya kami mengalami begitu banyak cedera musim ini,” Lovren melanjutkan.
Setelah Salah keluar, Liverpool masih bisa bermain 0-0 melawan Real Madrid sampai babak pertama berakhir. Tapi, pada babak kedua gawang kiper Liverpool, Loris Karius, kebobolan pertama kali ketika lemparan bolanya berhasil dihadanf Karim Benzema.
Sadio Mane berhasil menyamakan kedudukan Liverpool 1-1, sebelum Gareth Bale melakukan tendangan salto untuk membobol gawang Karius kedua kali. Tujuh menit menjelang usai, bola dari tendangan jarah jauh Bale luput dari genggaman dam masuk ke gawang sehingga Madrid menang 3-1.
Baca: Liverpool FC, Nasib Sial Mohamed Salah dan Kemunculan Bale
“Kami menang sebagai satu tim, kami kalah sebagai satu tim. Tentu saja ia (Karius) membuat kesalahan, tapi tidak menyalahkannya. Ia sudah tampil luar biasa sejak ia menjadi kiper nomor satu,” kata Robertson.
GUARDIAN | ESPN
