TEMPO.CO, Jakarta - Perseru Serui memiliki dua catatan unik dalam rangkaian kompetisi Liga 1 hingga pekan ke-13. Kerap berkutat di papan bawah, tim asal Papua ini menorehkan rekor untuk urusan paling sedikit kebobolan, juga paling sedikit mencetak gol.
Karena satu pertandingannya tertunda (melawan Persija), Perseru kini baru menjalani 12 laga. Tim itu berada di posisi ke-17 klasemen dengan nilai 14, sama dengan PSIS Semarang yang ada di bawahnya dan Persebaya Surabaya di atasnya.
Baca: Liga 1 Pekan 13: Riko Pemain Terbaik, Fadil Sausu Gol Terbaik
Dalam 12 laga yang dijalaninya, Perseru baru kebobolan delapan kali. Ini rekor bagus yang tak bisa dicapai tim lain. PSM Makassar, yang memuncaki klasemen, misalnya, kini sudah kebobolan 12 kali.
Lalu apa resep dari rapatnya pertahanan itu? Pelatih Perseru, I Putu Gede, mengatakan sebetulnya ada tidak resep khusus. "Semua mengalir begitu saja,” kata dia, seperti dikutip laman Liga 1.
Putu Gede melanjutkan, “Terpenting buat saya adalah terjalinnya komunikasi yang bagus antarpemain lini belakang dan kiper. Tidak kalah pentingnya juga disiplin pemain dalam melapis area pertahanan dan tidak mudah hilang konsentrasi penuh selama 90 menit.”
Baca: Klasemen Akhir Liga 1 Pekan 13: PSM ke Puncak, Bali United Menang
Sayangnya, rekor pertahanan itu tak disertai kehebatan di lini depan. Dari 12 kali bertanding, baru lima gol yang berhasil mereka cetak, paling rendah dibanding tim lain.
Putu Gede mengakui itu memang pekerjaan rumah paling mendesak dibereskan. Perseru tidak bisa terus-terusan dalam situasi minim produktivitas gol. “Pertahanan yang bagus memang membuat saya senang. Tapi ada masalah dalam lini serang. Itu yang harus dibenahi untuk pertandingan berikutnya selepas libur panjang,” katanya.
Dalam lanjutan kompetisi Liga 1 setelah Lebaran, Perseru Serui akan berlaga di kandang Borneo FC pada 6 Juli.
LIGA INDONESIA