TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 57 persen pembeli tiket Piala Dunia 2018 dari Cina berjenis kelamin perempuan. Data itu diungkapkan Ctrip, agen perjalanan wisata berbasis daring terbesar di Cina.
Tidak lolosnya tim nasional Cina ke ajang sepak bola terbesar sejagat itu sama sekali tidak berpengaruh terhadap hasrat para penggila bola (gibol) dari negara berpenduduk terbanyak di dunia itu, demikian media resmi China, Jumat.
Bahkan para penggila bola Cina telah membelanjakan uang hingga 3 miliar dolar RMB (Rp 6,45 triliun) di Rusia yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia 2018.
Penggemar dari Cina yang berangkat ke Rusia berjumlah 100 ribu orang. Jumlah itu merupakan peringkat ketiga terbanyak di dunia.
"Terdapat 20 penerbangan yang mengangkut 4.000 orang dari Cina ke Rusia setiap hari. Tingkat keterisian penerbangan tersebut rata-rata di atas 90 persen. Penggemar sepak bola dan wisatawan dari Cina menjadi bagian terbesar dalam wisata Piala Dunia," kata Manajer Penjualan Paket Wisata Luar Negeri Ctrip, Xiao Yinyuan, dikutip Global Times.
Setiap penggemar sepak bola diperkirakan menghabiskan 30.000 RMB (Rp 64,5 juta) untuk pelayanan wisata reguler, sedangkan fan yang ingin menonton pertandingan menarik dengan tempat duduk berkelas diperkirakan menghabiskan 50.000 RMB (Rp 107,5 juta).
Ctrip menyatakan bahwa paket semifinal dan final dijual seharga 180.000 RMB (Rp 387 juta) per orang. Meskipun terlalu mahal, banyak penggemar dari Cina yang berebut mendapatkan paket itu.
Provinsi Guangdong dan Provinsi Hebei berada di peringkat pertama dan kedua yang menyumbangkan para gibol ke Rusia, disusul Provinsi Fujian, Daerah Otonomi Guangxi, dan Beijing.
Penggila bola dari Guangdong bisa menghabiskan 20.462 RMB (Rp 43,9 juta) per orang, sedangkan dari Daerah Otonomi Xinjiang yang berada di peringkat terakhir hanya menghabiskan 13.308 RMB (Rp 28,6 juta) per orang. Namun ada seorang gibol dari Fujian menghabiskan 850.000 (Rp 1,8 miliar) untuk satu pertandingan.
Timnas Cina gagal lolos ke putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia setelah anak asuh Marcello Lippi itu disisihkan Korea Selatan dan Iran di babak kualifikasi Asia Grup A.