TEMPO.CO, Jakarta - Setelah 16 tahun, rekor penalti terbanyak dalam Piala Dunia akhirnya terpecahkan. Hingga pertandingan Portugal versus Iran, Senin malam, 25 Juni 2018, total sudah ada 20 tendangan penalti yang diberikan wasit.
Jumlah ini sangat banyak mengingat Piala Dunia kali ini bahkan belum menyentuh babak penyisihan. Jumlah itu pun sudah melewati rekor penalti terbanyak yang tercipta pada 1990, 1998, dan 2002, yakni 18 buah.
Banyaknya penalti itu tak terlepas dari peran teknologi video asisten wasit (video assistant referee/VAR), yang mulai digunakan dalam Piala Dunia 2018. Peran VAR yang sangat dominan dalam pembuatan keputusan, bahkan sampai melebihi kuasa wasit di lapangan, membuat banyak pro dan kontra dalam Piala Dunia 2018 di Rusia.
Baca: Malam Ini Argentina Berjuang untuk Lolos, Simak Skenarionya
Peran VAR juga membuat keputusan yang terkesan menguntungkan salah satu tim yang sedang berlaga. Seperti gol pertama Spanyol, yang imbang 3-3 dengan Portugal, serta penalti Perancis, yang memenangkannya atas Australia dengan skor 2-1.
Senin malam, Portugal dan Spanyol kembali mencuri perhatian karena kontroversi VAR pada dua pertandingan pamungkas Grup B tersebut. VAR mengambil andil besar dalam menyelamatkan Spanyol dari kekalahan atas Maroko dengan gol Iago Aspas pada penghujung laga. Gol itu sempat dinyatakan offside oleh hakim garis, Namun, setelah menelaah VAR, wasit akhirnya mengesahkannya.
Saat Portugal ditahan Iran 1-1, VAR juga tiga kali dipakai, termasuk menentukan dua penalti. Cristiano Ronaldo saat itu gagal mengeksekusi penalti yang diberikan wasit lewat bantuan VAR. Pemain itu juga kemudian diuntungkan VAR karena membuat sikutannya kepada lawan tak sampai berbuah kartu merah.
Baca: Jadwal Piala Dunia 2018 Selasa Malam Ini: Argentina, Prancis
Sebenarnya teknologi canggih dalam sepak bola sudah digunakan empat tahun lalu dalam Piala Dunia di Brasil. Kala itu, FIFA memperkenalkan goal line technology untuk menghindari kesalahan wasit dalam menentukan apakah bola sudah melewati garis gawang atau belum. Meskipun terbilang sukses, teknologi seperti itu tetap tak lepas dari beberapa keluhan.
Di Rusia, giliran VAR yang digunakan dan sangat memberi warna dalam penyelenggaraan Piala Dunia kali ini.
NY TIMES | FOUR FOUR TWO | EDO JUVANO