Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Piala Dunia 2018: Kegagalan Jerman Dimulai Hampir 1 Tahun Lalu

Reporter

Editor

Hari Prasetyo

image-gnews
Pemain timnas Jerman tertunduk lesu saat dua pemain timnas Korea Selatan berselebrasi di akhir laga laga babak penyisihan grup F Piala Dunia 2018 di Kazan Arena, Rusia, Rabu, 27 Juni 2018. Juara bertahan Jerman tersingkir dari Piala Dunia 2018 dengan dua kali kekalahan. REUTERS
Pemain timnas Jerman tertunduk lesu saat dua pemain timnas Korea Selatan berselebrasi di akhir laga laga babak penyisihan grup F Piala Dunia 2018 di Kazan Arena, Rusia, Rabu, 27 Juni 2018. Juara bertahan Jerman tersingkir dari Piala Dunia 2018 dengan dua kali kekalahan. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Jerman seharusnya tidak terlalu terkejut karena mereka tersingkir pada babak pertama putaran final Piala Dunia untuk pertama kali dalam 80 tahun. Hal itu terjadi setelah juara bertahan ini dikalahkan Korea Selatan 2-0 pada fase grup Piala Dunia 2018 di Vatutinki, Rabu 27 Juni.

Baca: Kejutan Besar Piala Dunia 2018: Ditekuk Korea, Jerman Tersingkir

Juara Piala Dunia empat kali ini seharusnya sudah melihat bendera merah dan menyadari adanya peringatan setelah gagal menemukan bentuk permainan terbaiknya hampir setahun sebelum Piala Dunia 2018 di Rusia dimulai 14 Juni lalu.

Baca: Jerman 'kehilangan kata-kata' setelah tersingkir dari Piala Dunia 2018 ...

Tapi, kombinasi dari kepercayaan diri yang berlebihan, keras kepala, dan kecerobohan yang mengubah semua itu menjadi racun buat penampilan mereka pada fase Grup F Piala Dunia 2018. Racun itu kemudian membuat mereka harus berkemas pulang melalui jalur penerbangan menuju Frankfurt karena hanya menang sekali dari tiga pertandingan.

Baca: Klasemen Piala Dunia 2018 Setelah Jerman Tersingkir

Tim Jerman, yang dulu sebuah mesin pencetak gol dan memainkan sepak bola menyerang yang gigih, tergerus hanya menjadi kumpulan pemain berotot yang ganas, tidak kompak, dan gagal beroperasi sebagai tim.  

Tentu, orang yang paling bertanggung jawab adalah pelatih Joachim Loew. Ia tidak pernah memperhatikan tanda-tanda yang sudah terlihat tahun lalu.

Juara Piala Dunia 2014 ini memenangi Piala Konfederasi 2017 dan menyelesaikan kualifikasi dengan sempurna, yaitu memenangi 10 dari 10 pertandingannya Oktober lalu.

Loew membanggakan tentang kedalaman skuadnya. Ia setidaknya merekrut tiga lusin pemain dalam seleksi pemilhan. Tapi, setelah rangkaian kesuksesan tersebut, hal-hal yang negatif terjadi secara bertahap.

Tim Jerman bermain seri melawan Inggris dan Spanyol pada partai persahabatan dalam rangka uji coba menuju Piala Dunia 2018. Setelah itu, mereka dikalahkan Brasil, Maret lalu, sebelum dikalahkan Austria.

Jerman kemudian hanya bisa bermain seri melawan Arab Saudi sebelum pergi ke Rusia.

Loew kemudian melanjutkan eksperimennya soal susunan pemain dan sistem dalam bermain. Ia menegaskan sukses Jerman berbasis pada kesadaran ada yang salah dalam penampilan mereka di pertandingan persahabatan.

Loew tetap yakin bahwa semuanya akan berjalan dengan baik seiring perkembangan waktu setelah mereka mendarat di Rusia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi, ada sejumlah masalah atau pertanyaan yang mencuat ketika ia melakukan seleksi 23 pemain inti ke Rusia.

Loew mencoret pemain muda terbaik di Liga Primer Inggris, Leroy Sane, yang merupakan pemain Jerman paling berbakat pada generasinya.

Sebaliknya, Loew tetap mempertahankan pemain penyerang yang sudah menua, Mario Gomez, serta pemain yang sudah kehilangan bentuk permainan terbaiknya, Sami Khedira dan Mesut Ozil.

Ozil dan rekan setimnya, Ilkay Gundogan, yang merupakan pemain keturunan Turki menjadi pusat kontroversi sebelum turnamen. Hal itu terjadi setelah mereka berfoto bersama Presiden Turki, Tayyip Erdogan.

Tuntutan dari sebagian orang di Jerman agar dua pemain itu dicoret dari skuad ke Piala Dunia 2018, karena mereka mengatakan Erdogan adalah presiden mereka, tak pernah ditanggapi secara serius.  

Tapi, penampilan dua pemain tersebut yang tak pernah bisa maksimal di Piala Dunia 2018 ini kemudian dikaitkan lagi dengan foto mereka bersama Erdogan.

Ozil digantikan pemain lain ketika Jerman dikalahkan Meksiko pada partai persana. Gelandang Arsenal itu kemudian tampil lagi pada partai terakhir Grup F. Tapi, tidak ada kontribusinya dalam kekalahan yang menggemparkan, yaitu 0-2 melawan Korea Selatan.

Tapi, ada yang lebih menyedihkan dari penampilan loyo Ozil, ketiadaan pemimpin di lapangan, dan kelemahan lainnya, yaitu Jerman hanya mampu mencetak dua gol dari tiga laga.

“Ada sedikit kepercayaan diri yang berlebihan menjelang pertandingan pembukaan melawan Meksiko,” kata Loew. “Kami pikir bisa hanya dengan menekan tombol dan menang.”

Baca: Piala Dunia 2018: Jerman Tersingkir, Simak 4 Fakta Menarik Ini

Pelatih berusia 58 tahun itu mengambil alih posisi pelatih Jerman dari Juergen Klinsmann pada 2006 dan masih terikat kotntrak sampai 2022. Ia menegaskan bertanggung jawab atas kegagalan Jerman di Rusia. Tapi, ia belum tentu sekarang dipertahankan sejauh itu oleh federasi sepak bola Jerman.

REUTERS | ESPN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

15 jam lalu

Seorang pria Palestina membawa karung tepung di luar pusat distribusi makanan PBB di kamp pengungsi Al-Shati di Kota Gaza, 17 Januari 2018. AS adalah donor terbesar (U.N. Relief and Welfare Agency) UNRWA selama beberapa dekade. REUTERS/Mohammed Salem
Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.


Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

1 hari lalu

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS
Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b


Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

1 hari lalu

Perpustakaan Stuttgart. (Unsplash.com/Gabriell Sollman)
Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.


Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

7 hari lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.


Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

7 hari lalu

Ferienjob. Istimewa
Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.


Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

8 hari lalu

Legenda sepak bola Jerman, Bernd Holzenbein. FIFA
Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

9 hari lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.


Jerman Berikan Rp 433 M ke Korban Holocaust, Trauma Serangan Hamas

13 hari lalu

Presiden AS Joe Biden bereaksi di samping Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, saat Presiden Israel Isaac Herzog berbicara dengan korban selamat Holocaust, Rena Quint, di Hall of Remembrance of the Yad Vashem Holocaust Memorial museum di Yerusalem, 13 Juli 2022. Menahem Kahana/Pool  melalui REUTERS
Jerman Berikan Rp 433 M ke Korban Holocaust, Trauma Serangan Hamas

Korban Holocaust mengaku trauma atas serangan Hamas ke Israel pada Oktober lalu, Jerman memberikan kompensasi ke mereka.


Nikaragua Berusaha Hentikan Ekspor Senjata Jerman ke Israel di ICJ

17 hari lalu

Para hakim dan delegasi duduk di ruang sidang saat Nikaragua akan meminta Mahkamah Internasional pada hari Senin untuk memerintahkan Berlin menghentikan ekspor senjata militer ke Israel dan membatalkan keputusannya untuk menghentikan pendanaan badan pengungsi Palestina PBB UNRWA, di Den Haag, Belanda, 8 April 2024. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Nikaragua Berusaha Hentikan Ekspor Senjata Jerman ke Israel di ICJ

Nikaragua meminta ICJ untuk memerintahkan Jerman menghentikan ekspor senjata militer ke Israel dan melanjutkan pendanaannya untuk UNRWA.


Menhan Israel: Penarikan Pasukan dari Khan Younis untuk Persiapan Serangan Rafah

17 hari lalu

Asap mengepul selama operasi darat Israel di Khan Younis, di tengah konflik antara Israel dan kHamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 11 Februari 2024. REUTERS/Bassam Masoud
Menhan Israel: Penarikan Pasukan dari Khan Younis untuk Persiapan Serangan Rafah

Menhan Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa penarikan pasukan dari Khan Younis adalah bagian dari persiapan melancarkan serangan ke Rafah