TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun baru berusia 25 tahun, Paul Pogba telah mengukuhkan posisinya sebagai sosok senior di tim nasional Prancis. Sudah 56 kali tampil untuk negaranya, gelandang klub Manchester United itu yakin bisa membawa Prancis meraih gelar juara dunia kedua kalinya di ajang Piala Dunia 2018.
Meski harapannya tinggi, namun sejauh ini, dia telah memberikan yang terbaik. Dialah sosok penentu pada dua laga awal babak penyisihan yang dilakoni Prancis. Pemain yang dijuluki La Pioche ini telah menggabungkan kreativitas, energi, dan kemampuan untuk selalu terbuka dalam memberi dan menerima umpan.
Performa apik Pogba itu membungkam kritik yang sempat ditujukan kepadanya menjelang turnamen tersebut dari beberapa kalangan pers. Media Inggris sempat menyebut performa Pogba lebih baik di media sosial ketimbang di lapangan karena gagal membawa Manchester United meraih satu gelar pun. Namun Pogba merespons hal ini dengan santai.
"Saya ingin orang-orang mengatakan lebih banyak tentang betapa sulitnya Piala Dunia ini. Kami berada dalam salah satu grup yang paling sulit dan orang-orang tidak menyadarinya. Tapi kami masih keluar dengan dua kemenangan," tegas Pogba.
Kalau ada yang mengatakan bahwa pemain terbaik itu bersinar dalam kesulitan, Pogba telah melakukan hal itu. Dia berkontribusi dalam gol pertama kala Prancis bertemu Australia, kemudian tembakannya membuat bek Australia melakukan gol bunuh diri. Saat melawan Peru, ia berhasil memberi umpan ke Olivier Giroud, yang kemudian tembakannya dibelokkan oleh Kylian Mbappe.
"Itu sangat sulit, tetapi kami berhasil," kata Pogba. "Peru adalah tim yang ulet dan solid yang bermain sangat baik bersama. Dan mereka juga memiliki orang ke 12 di tribun. Kerumunan itu luar biasa, fantastis. Suasananya benar-benar hebat," lanjutnya.
Selain di dalam lapangan, Pogba juga memiliki kepemimpinan di luar lapangan. Hal ini disampaikan oleh Steven Nzonzi, pemain yang menjadi salah satu anggota terbaru tim nasional Prancis.
"Paul memiliki banyak pengalaman. Dia benar-benar membuat segalanya lebih mudah bagi semua orang, termasuk pendatang baru seperti saya," jelas Nzonzi.
Namun, performa Prancis tetap mendapat kritikan meski berhasil menjadi juara grup C dan melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 2018. Mereka disebut bermain kurang atraktif meski dihuni pemain bintang kelas dunia.
Sekali lagi, Pogba menanggapi kritikan itu dengan santai. Pemain muda terbaik di Piala Dunia 2014 itu tetap optimis ia bisa membawa timnya mengalahkan Argentina dan melaju ke fase selanjutnya.
"Seperti yang selalu saya katakan, satu-satunya jawaban yang penting adalah di lapangan," ujarnya.
Laga putaran 16 besar Piala Dunia 2018 antara Prancis vs Argentina akan berlangsung pada Sabtu malam nanti pukul 21.00 WIB.
FIFA | EDO JUVANO