TEMPO.CO, Jakarta - Kiper Igor Akinfeev menjadi pahlawan kemenangan Rusia melawan Spanyol pada babak 16 besar Piala Dunia 2018 di Stadion Luzhniki, Moskwa, tadi malam, Minggu 1 Juli.
Baca: Piala Dunia 2018: Menang Adu Penalti, Rusia Singkirkan Spanyol
Dalam drama adu penalti yang berakhir dengan kemenangan 4-3 buat tim tuan rumah Piala Dunia 2018 ini, Akinfeev yang berusia 32 tahun dan kiper klub CSKA Moscow ini menahan dua kali tembakan pemain Spanyol.
Baca: Kejutan Piala Dunia 2018 Berlanjut: Spanyol Disingkirkan Rusia
Aksi gemilang kapten tim Rusia ini yang pertama adalah ketika adu penalti itu imbang dengan skor 2-2. Ia kemudian menahan gelandang Spanyol dari Atletico Madrid, Koke.
Baca: Jadwal Piala Dunia 2018 Ahad: Spanyol - Rusia, Kroasia - Denmark
Aksi kedua Akinfeev yang vital adalah saat Rusia sudah memimpin 4-3. Ia kemudian menahan tembakan penyerang Spanyol, Iago Aspas dengan kakinya.
Dalam pertandingan 90 menit, yang berlangsung sampai injury time menit 90+5 dan 2x15 menit perpanjangan waktu, kapten tim Rusia dan CSKA Moscow ini juga beberapa kali membuat penyelamatan gemilang di bawah mistar gawangnya.
Dalam adu penalti, Andres Iniesta membawa Spanyol memimpin 1-0. Fyodor Smolov kemudian menyamakan kedudukan Rusia 1-1. Bek Barcelona, Gerard Pique, kemudian membawa Spanyol memimpin 2-1 sebelum disamakan lagi oleh Sergei Iganshevich menjadi 2-2.
Setelah itu, Akinfeev menahan tembakan Koke. Aleksandr Golovin lantas mengecoh kiper David De Gea sehingga Rusia memimpin 3-2.
Tapi, kapten Spanyol dan Real Madrid, Sergio Ramos, dengan ketenangannya menaklukkan Akinfeev sehingga kedudukan imbang lagi 3-3.
Pemain sayap Villarreal, Denis Cheryshev, yang hidup di Spanyol sejak berusia 5 tahun, lantas membawa Rusia memimpin 4-3.
Russia lantas menang adu penalti 4-3 setelah tembakan Aspas dihadang Akinfeev dengan kakinya.
Rusia mencetak sejarah dengan menembus perempat final Piala Dunia untuk pertama kali.
Sebaliknya, Spanyol mengulang sejarahnya melawan tuan rumah pada babak knockout Piala Dunia 2002, Korea Selatan.
Pada 2002, Spanyol juga bermain 0-0 melawan salah satu tuan rumah, Korea Selatan, pada babak knockout atau fase gugur sebelum kalah 3-5 pada adu penalti. Salah satu pemainnya saat itu adalah pelatih Spanyol di Rusia 2018 ini, Fernando Hierro.
Pertandingan malam ini juga harus berakhir dengan adu penalti, setelah skor 1-1 sampai babak kedua perpanjangan waktu rampung.
Sebelumnya, dalam waktu pertandingan normal, kedua tim sama-sama kebobolan pada babak pertama.
Pada menit ke-11 terjadi gol bunuh diri yang dilakukan pemain Rusia, Sergey Ignashevich.
Pada menit ke-38, Rusia mendapat hadiah tendangan penalti setelah tandukan penyerang Rusia, Arten Dzyuba, ditahan dengan tangan oleh bek tengah Spanyol, Gerard Pique. Dzyuba mengeksekusi tendangan penalti dan berhasil membobol gawang kiper David De Gea pada menit ke-41.
Dalam sejarahnya, ketika bertemu tuan rumah dalam babak knockout atau fase gugur Piala Dunia, Spanyol sudah tiga kali kalah, yaitu pada 1934, 1950, dan 2002. Kini, kalah keempat kalinya melawan Rusia.
Baca: Piala Dunia 2018: Selamat tinggal Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo
Susunan pemain:
Rusia: Akinfeev; Fernandes, Kutepov, Iganshevich, Kudriashov, Zhirkov; Kuziaev, Zobnin, Samedov, Golovin; Dzyuba
Cadangan: Semenov, Cheryshev, Gazinskii, Dzagoev, Smolov, Lunev, Granat, Al Miranchuk, An Miranchuk, Gabulov, Erokhin
Spanyol: De Gea; Nacho, Pique, Ramos, Alba; Koke, Busquets; Silva, Isco, Asensio; Costa
Cadangan: Kepa, Reina, Carvajal, Iniesta, Alcantara, Odriozola, Azpilicueta, Niguez, Vazquez, Machado, Aspas
Wasit: Bjorn Kuipers (Belanda)
GUARDIAN | ESPN